Satu Rumah Bisa Terhindar dari Sakit-sakitan Jika Berani Makan Makanan Ini Setiap Hari

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 3 September 2021 | 20:00 WIB
Makanan yang bisa meperpanjang umur (Freepik.com/jcomp)

Nakita.id - Ternyata ada beberapa makanan yang disebut bisa bikin tubuh lebih sehat sehingga bisa memperpanjang umur.

Meskipun tidak ada satu makanan pun yang dapat memperpanjang hidup dengan sendirinya, ada banyak makanan yang dapat dimakan dalam kombinasi satu sama lain yang dapat membantu menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih lama.

Apakah mereka dikemas dengan antioksidan, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL yang berbahaya, atau dapat membantu pengaturan gula darah.

Melansir dari Eatthis.com, berikut lima makanan yang bisa bikin keluarga panjang umur.

Baca Juga: Semua Anggota Keluarga Pasti Langsung Sehat dan Panjang Umur Jika Hari Ini Semua Emak-emak di Rumah Masak Nasi dengan Cengkeh, Begini Penjelasannya

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, arugula, mesclun, dan romaine, adalah beberapa makanan tersehat di planet ini.

Faktanya, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas William Paterson, 15 jenis produk padat nutrisi teratas semuanya adalah sayuran hijau.

Sayuran berdaun hijau ini harus menjadi dasar diet sehat untuk memerangi peradangan penyebab penyakit dan penyakit jantung.

Orang yang makan setidaknya satu porsi sayuran berdaun hijau sehari menurunkan risiko semua jenis kanker sebesar 8%, dan penelitian terpisah menunjukkan asupan yang sama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 15,8% —penyebab utama kematian untuk orang dewasa Amerika.

 2. Tomat

Peradangan dapat membuat tubuh cepat menua, menempatkan pada risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan Alzheimer.

Tomat dapat membantu melawan peradangan, berkat adanya likopen.

Selain sifat anti-inflamasinya, likopen juga dikaitkan dengan penurunan LDL, atau kolesterol "jahat".

Menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam European Journal of Internal Medicine, makan tomat yang kaya likopen dan produk tomat telah terbukti berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Seisi Rumah Tidak Akan Sakit-sakitan dan Pendek Umur Jika Berani Minum Air Rebusan Kacang Panjang Setiap Hari, Ini Alasannya

3. Teh

Teh hijau adalah salah satu makanan favorit untuk menurunkan berat badan; telah terbukti meningkatkan metabolisme, menekan rasa lapar, menghilangkan stres, dan mengecilkan sel-sel lemak.

Selain menjaga berat badan, ia juga memiliki manfaat anti-penuaan.

Sebuah studi British Journal of Nutrition menemukan bahwa minum hanya satu cangkir teh hijau per hari dikaitkan dengan risiko 5 persen lebih rendah dari kematian penyakit kardiovaskular dan dengan risiko 4 persen lebih rendah dari semua penyebab kematian. 

Menyeruput secangkir teh hitam setiap hari juga secara signifikan terkait dengan penurunan risiko semua penyebab kematian serta kematian akibat kanker.

4.Apel

Makanan yang bisa meperpanjang umur lainnya yakni buah apel.

Serat sehat dari kulit dapat membantu mencegah timbulnya diabetes tipe 2; sebuah penelitian yang diterbitkan di BMJ menemukan bahwa makan buah utuh, terutama apel, dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis.

Plus, ulasan yang diterbitkan di Advances in Nutrition merangkum kemampuan apel untuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit kardiovaskular, asma, dan penyakit Alzheimer.

Apel juga dapat dikaitkan dengan peningkatan hasil terkait dengan penurunan kognitif penuaan, berat badan manajemen, dan kesehatan tulang.

Baca Juga: Seisi Rumah Tidak Akan Sakit-sakitan dan Pendek Umur Jika Berani Minum Air Rebusan Kacang Panjang Setiap Hari, Ini Alasannya

5. Kopi

Kebiasaan minum kopi di pagi hari tidak hanya membangunkan, itu juga bisa menyelamatkan hidup.

Penelitian yang dilakukan oleh Stanford Medicine menemukan bahwa kafein, seperti kadar yang ditemukan dalam kopi, dapat membantu melawan peradangan kronis penyebab penyakit, yang berkontribusi terhadap kanker, Alzheimer, penyakit jantung, dan penyakit kronis yang mengancam jiwa lainnya.

Para peneliti juga meninjau studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine dan menemukan bahwa peserta studi yang memiliki asupan kafein paling banyak memiliki tingkat peradangan paling rendah.