Menjaga kesehatan tubuh adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap orang.
Berbagai macam cara bisa dilakukan untuk menunjang agar kondisi badan tetap fit.
Salah satunya dengan pemenuhan vitamin D untuk memelihara kesehatan tubuh.
Umumnya, vitamin D berperan penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Tetapi vitamin D juga mendukung dalam memperkuat sistem imun tubuh.
Terlebih saat ini di Indonesia pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Sehingga sangat penting untuk memenuhi vitamin D harian agar tubuh terbebas dari virus dan beragam penyakit.
Vitamin D bisa diperoleh baik dari paparan sinar matahari, makanan atau minuman.
Dan saat ini sudah banyak suplemen vitamin D yang dijual bebas di pasaran.
Baca Juga: Mudah Kelelahan Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil dengan Kekurangan Vitamin D, Ini Penjelasannya
Dalam acara webinar bersama Combiphar, Kamis (13/01/2022), dr. Adam Prabata, General Practitioner & PHD candidate in Medical Science memaparkan jika vitamin D memiliki peranan penting bagi kesehatan manusia.
Vitamin D dapat meningkatkan imunitas tubuh agar berjalan optimal.
Kegiatan aktivitas harian diluar ruangan menjadi perhatian yang sangat penting agar kebutuhan vitamin D tercukupi.
Menurut dr. Adam jika imunitas tubuh terjaga dan meningkat dapat menguragi risiko berbagai macam penyakit.
Pemenuhan asupan vitamin D yang cukup setiap hari bisa membantu seseorang terhindar dari penyakit berisiko.
Mencukupi kebutuhan vitamin D harian juga bisa membantu mencegah perkembangan kanker dalam tubuh.
Yang lebih dahsyatnya lagi, seseorang yang rutin mengonsumsi vitamin D apabila terpapar penyakit atau virus memiliki gejala yang lebih rendah.
"Dengan vitamin D kondisi kesehatan tubuh akan berjalan optimal bisa melindungi dari benda asing termasuk kanker. Karena setiap hari kita terus terpapar dari masalah kesehatan, seandainya tertular tubuh jadi lebih sehat dan mengurangi risiko yang lebih berbahaya," ucap dr. Adam.
Kebutuhan vitamin D pada setiap orang berbeda-beda dan tak bisa disamaratakan.
Menurut dr. Adam, pemenuhan vitamin D bisa ditentukan berdasarkan usia.
Tetapi menurutnya, tak ada salahnya jika konsumsi vitamin D lebih tinggi.
"Kadar asupan vitamin D tergantung usianya, kalau asupan vitamin D bisa lebih tinggi itu lebih baik," ujarnya.
Ketika seseorang kekurangan vitamin D terdapat berbagai macam gejala yang muncul.
Namun terkadang gejala kekurangan vitamin D sering tak terlihat, bahkan ada beberapa para penderitanya tidak merasakan gejala yang ditimbulkan.
Tetapi meskipun tak ada gejala, jika kekurangan vitamin D dibiarkan begitu saja dikhawatirkan mengganggu aktivitas harian.
Meski jarang ditemui, gejala terkadang muncul ketika tubuh kekurangan vitamin D seperti mudah lelah, nyeri tulang dan otot, serta penyembuhan luka lebih lama.
"Jika kadar vitamin D kurang masyarakat akan rentan mengalami defisiensi, kebanyakan orang tidak sadar karena keluhannya sangat ringan bahkan tidak ada keluhan. Tetapi jika dibiarkan bisa membatasi kita beraktivitas. Tubuh bisa bergejala jika kekurangan vitamin D contohnya imunitas menurun dan lebih mudah sakit, kemudian sering merasa lelah dan kualitas tidur, ketiga sakit tulang dan sakit otot yang berkepanjangan, yang terakhir penyembuhan luka bisa terganggu atau lama karena vitamin D berperan penting dalam penyembuhan luka," pungkas dr. Adam.