Mizuiku Luncurkan Modul Panduan Ajar untuk Guru Se-Indonesia tentang Pelestarian Air Bersih dan Lingkungan Hidup

By Shannon Leonette, Senin, 19 Desember 2022 | 10:45 WIB
Rabu (14/12/2022), Mizuiku luncurkan modul panduan ajar untuk para guru se-Indonesia, yaitu Mizuiku Teachers Guide (MTG). (Dok. Press Release)

Nakita.id - Menuju akhir tahun 2022, Suntory Garuda Beverage (SGB) mengumumkan tiga gebrakan besar terkait dengan program Mizuiku.

Pertama adalah, wisuda ribuan anak dan guru di seluruh pelosok Indonesia yang telah menyelesaikan modul Mizuiku selama setahun terakhir.

Kedua, training of the trainers (ToT) untuk 1000 guru sekolah di seluruh Indonesia.

Ketiga adalah peluncuran Mizuiku Teachers Guide (MTG), modul panduan ajar pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan bagi guru-guru sekolah.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Rabu (14/12/2022), dimana diikuti sekitar 200 peserta dan sisanya secara virtual.

Sebagai informasi, program Mizuiku sendiri sudah masuk ke Indonesia pada 2019 lalu, dimana hampir 30.000 anak, lebih dari 2.500 guru, dan lebih dari 250 sekolah Adiwiyata dari seluruh Indonesia berhasil direkrut.

"Ini menunjukkan seberapa besar komitmen kami untuk mengimplementasikan program Mizuiku di Tanah Air," kata Neeraj Kumar Goyal selaku Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, PT Suntory Garuda Beverage.

"Kini, hari ini, dengan bangga kami mempersembahkan Mizuiku Teachers Guide (MTG), buku panduan bagi guru tentang konservasi air bersih yang memberikan panduan praktis tentang konsep, perencanaan, media dan penilaian konservasi air," terang Neeraj.

Melanjutkan informasi Neeraj, ada dua set modul untuk mengakomodasi masing-masing fase belajar siswa, satu set bagi guru-guru anak usia 5 sampai 8 tahun dan satu set lagi untuk guru anak usia 9 sampai 12 tahun.

Setiap setnya berisi empat topik yang mewakili bidang pembelajaran utama Mizuiku.

Keempat area tersebut adalah Lindungi Daur Air; Mencegah Pencemaran Air; Menghemat Air dengan Menanam Pohon; dan yang tak kalah pentingnya, Jaga Kebersihan Air dengan Memilah dan Mengelola Sampah.

Baca Juga: 8 Cara Menghemat Air di Rumah Secara Simple, Jangan Boros Lagi saat Mandi dan Mencuci Baju

Sementara itu, Harumichi Seta selaku General Manager Sustainability Management Division, Suntory Holding Japan mengatakan, bagian yang paling menantang dari pendidikan lingkungan adalah mengajarkan nilai-nilai lingkungan dengan cara yang mudah dipahami.

"Oleh karena itu, perhatian khusus diperlukan terhadap metodologi pengajaran untuk pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu lingkungan. Misalnya, pada tingkat dasar, pendekatan pembelajaran visual dan kreatif sangat efektif bagi anak-anak untuk memahami konsep dasar lingkungan," ucap Harumichi.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk memudahkan Bapak Ibu Guru semua menyampaikan ajaran tentang pelestarian air bersih dan lingkungan hidup kita kepada anak-anak," lanjutnya.

Mizuiku Teachers Guide sendiri dirancang dengan konsep untuk mempermudah para guru, serta membekali mereka dengan pengetahuan dan kemampuan mengajar topik lingkungan dengan baik.

Mizuiku Teachers Guide (MTG) dirancang dengan konsep untuk mempermudah serta membekali para guru dengan pengetahuan dan kemampuan mengajar topik lingkungan dengan baik. Termasuk, tentang pelestarian air bersih.

Untuk mendukung terwujudnya Mizuiku Teachers Guide, SGB bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk Sekolah Adiwiyata, serta Kementerian Pendidikan dan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam pembuatan modul panduan mengajar ini.

"Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengurangi efek kerusakan lingkungan, maka pengetahuan tentang bagaimana menjaga kelestarian air bersih dan lingkungan tentunya perlu diketahui oleh seluruh institusi pendidikan," kata Ade Palguna. selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

"Kami percaya, edukasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melestarikan lingkungan kita. Dengan demikian, pendidikan bagi anak-anak pastinya tidak bisa dipisahkan dari peran guru sebagai pendidik mereka," lanjut Ade mengatakan.

Menurut Ade, para guru memegang peran penting dalam mendidik anak tentang konservasi, pelestarian, dan kepedulian lingkungan kepada para siswa.

Salah satunya adalah membentuk karakter dan kepribadian anak-anak sedini mungkin.

"Maka dari itu, kami sangat bersyukur dengan diluncurkannya modul Mizuiku Teachers Guide dan penyelenggaraan training of the trainers (toT). Modul panduan mengajar dan sesi pelatihan untuk membekali guru-guru ilmu yang lebih dalam, merupakan solusi bagi lingkungan dan dalam mendidik generasi penerus bangsa," tutup Ade.

Baca Juga: Siswa-siswa SDI PB Soedirman Cijantung Buat Fasilitas Pengolahan Air Bersih dari Air Bekas Cuci Tangan dan Air Hujan, Ini Dampak Positifnya

"Dengan Mizuiku Teachers Guide, guru dapat mengeksplorasi berbagai cara dalam menyampaikan materi tentang pelestarian air bersih dan lingkungan kepada siswa mereka. Kami berharap para guru dapat terinspirasi, dan kemudian menginspirasi para siswa untuk lebih peduli terhadap air bersih dan lingkungan," harap Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd selaku Direktur Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Para guru dapat membuat sesi diskusi atau bahkan debat di dalam kelas dengan topik isu-isu lingkungan untuk mendorong siswa berani berpendapat. Metodologi ini sangat efektif untuk membuat siswa memahami bahwa kita semua akan terkena dampak lingkungan tanpa terkecuali, sehingga setiap individu perlu berkontribusi. Atau membawa siswa belajar ke luar kelas," ucap Hasbi menambahkan.

Menurut Hasbi, tidak ada cara yang lebih baik untuk menanamkan rasa hormat terhadap alam selain mendorong siswa untuk menghabiskan waktu dengan alam.

Seperti misalnya, kunjungan ke taman kota, pedesaan, sungai, gunung, tepi danau, hutan bakau, dan hutan.

Metode ini sangat berpengaruh besar untuk merubah pandangan siswa tentang alam.

Secara simbolis, Mizuiku Teachers Guide telah diserahkan kepada perwakilan dari sekitar 200 sekolah yang menerapkan program Mizuiku, serta para mitranya.

Yaitu, Kemendikbudristek, KLHK, HPAI, HIMPAUDI, IGTKI, IGRA Pusat dan Daerah.

Modul Mizuiku Teachers Guide adalah hasil kerja sama selama 12 bulan dan masih terus berlangsung hingga kini oleh berbagai pihak yang tak terhitung jumlahnya.

Mulai dari pakar pendidikan lingkungan, ahli bahasa, perwakilan dari Kementerian dan Dirjen terkait, psikolog anak hingga editor berpengalaman, mereka bekerja sama mengembangkan modul panduan mengajar bagi para guru ini.

Tak sampai di situ, Mizuiku juga mengadakan upacara kelulusan lebih dari 18.000 anak Mizuiku, 2.500 guru, dan 250 sekolah di seluruh nusantara, termasuk penobatan 2.400 anak "Mizuiku Squad".

Mizuiku juga menggelar training of trainers (ToT) bagi sedikitnya 1.000 guru sekolah di seluruh Indonesia yang sebagian besar berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru dan Gowa, Makassar.

Baca Juga: Supaya Anak Cinta Lingkungan Sejak Dini, Berikut Usia yang Tepat untuk Mengajarkan Anak Melestarikan Sumber Air Bersih