Anak 13 Tahun Depresi Setelah HP-nya Dijual Orang Tua, Pemerintah Sampai Turun Tangan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30 WIB
Bocah 13 tahun depresi setelah HP-nya dijual orang tua (IG Pratiwi Noviyanti)

Kala itu, A diketahui setelah aparat RW memasukkan info anak hilang di salah satu Grup Facebook Komunitas Orang Cirebon. 

Arya dijemput di Kuningan, sekitar 40 kilometer dari rumahnya. 

Telapak kakinya ada yang melepuh. Ternyata, Arya berjalan tanpa alas kaki.

Pihak pemerintah turun tangan

Berbagai pihak telah turun tangan usai kasus Arya viral. 

Salah satunya dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang mendatangi rumah Arya di Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Perwakilan rombongan tersebut berinteraksi dengan Arya yang didampingi ibunya. Namun tak lama berinteraksi, Arya terlihat mengamuk.

Arya menangis melihat banyak orang berdatangan ke rumahnya yang titiknya berada di dalam gang padat penduduk.

Baca Juga: Study Tour Ternyata Selama Ini Timbulkan Pro Kontra Orang Tua Murid, Mulai Muncul Berbagai Larangan

Informasi yang diterima, Arya hendak diajak berkeliling sebagai salah satu upaya menenangkan kondisi Arya.

Ketika kumat, Arya kerap mengamuk dan merusak sejumlah barang yang ada di dalam rumah.

Namun ajakan itu ditolak Arya, sehingga rombongan yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih itu meninggalkannya dengan membiarkan Arya tenang di dalam rumah oleh ibunya.

Ade mengatakan, kondisi yang dialami oleh Arya menjadi perhatian oleh seluruh pihak, tak terkecuali Disdik Kota Cirebon.

Hasil kunjungannya ke rumah Arya, Ade menyebut Arya awalnya terlihat baik dan cerdas dalam pelajaran dari kelas I hingga kelas VI.

Namun usai dua bulan menginjakkan kaki di kelas VI pada Agustus 2023 lalu, anak pertama dari pasangan Alipyanto dan Siti Anita itu mengalami masalah psikologis yang bermula dari permasalahan internal keluarga, terutama berkaitan dengan masalah ekonomi.

Menurut informasi dari pihak RT dan RW setempat, kata Ade, Arya kesal dan kecewa dengan ibunya yang menjual hp yang telah dibelinya dengan usahanya sendiri, melalui menabung.

"Kami juga tidak bisa menyalahkan ibunya pada akhirnya, hanya mungkin kesedihan si anak ini tidak bisa diluapkan, karena Arya termasuk orang pendiam," ujar Ade saat diwawancarai media, Senin (13/5/2024).

Meskipun berbagai bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH) telah diberikan oleh pihak terkait, termasuk bantuan dari kelurahan dan warga, namun penanganan terkait masalah psikologis dan mental Arya memerlukan pendekatan yang lebih khusus.

Ade juga menekankan pentingnya terapi yang berkelanjutan dan kontinyu untuk membantu Arya pulih dari kondisinya saat ini. Meskipun demikian, ia menyatakan optimis bahwa masih besar kemungkinan Arya bisa kembali ke kondisi semula.

"Saya memperhatikan masih besar kemungkinan Arya bisa kembali ke sedia kala," ucapnya.

Baca Juga: Bahaya Mengabaikan Gejala Stunting, Termasuk Kesehatan Mental

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fakta Baru Anak Depresi di Cirebon Gara-gara HP Dijual Ibu: Sempat Kabur Sejauh 40 KM, Jalan Nyeker