Ibu Hamil Sering BAB Apakah Normal? Ini Tanda yang Perlu Diwaspadai

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 6 Juli 2024 | 12:00 WIB
Ibu hamil sering BAB (Freepik)

Nakita.id - Ibu hamil sering BAB menjadi salah satu topik yang kerap kali dibahas.

Kehamilan adalah fase yang penuh perubahan bagi tubuh seorang wanita.

Salah satu perubahan yang sering kali menimbulkan kekhawatiran adalah perubahan pola buang air besar (BAB).

Banyak ibu hamil melaporkan bahwa mereka lebih sering BAB selama masa kehamilan.

Namun, apakah sering BAB selama kehamilan merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai?

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab ibu hamil sering BAB dan apa yang harus dilakukan.

Penyebab Ibu Hamil Sering BAB

1. Perubahan Hormon

Salah satu penyebab utama perubahan pola BAB selama kehamilan adalah perubahan hormon.

Progesteron, hormon yang meningkat selama kehamilan, dapat mempengaruhi saluran pencernaan.

Pada awal kehamilan, progesteron cenderung memperlambat pergerakan usus, yang bisa menyebabkan sembelit.

Namun, pada beberapa wanita, perubahan hormon ini justru meningkatkan pergerakan usus dan menyebabkan lebih sering BAB.

Baca Juga: BERITA POPULER: Telur Asin untuk Ibu Hamil Ternyata Sangat Bermanfaat hingga 12 Ide Nama Bayi Laki-laki Islam Modern

2. Perubahan Pola Makan

Selama kehamilan, banyak wanita yang merubah pola makan mereka untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Meningkatkan asupan serat, buah-buahan, dan sayuran dapat menyebabkan lebih sering BAB.

Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan.

3. Peningkatan Tekanan pada Usus

Seiring dengan pertumbuhan janin, rahim yang membesar akan menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk usus.

Tekanan ini bisa menyebabkan perubahan pada pola BAB. Beberapa wanita mungkin mengalami lebih sering BAB, terutama di trimester ketiga ketika bayi semakin besar.

4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang teratur dan olahraga ringan dianjurkan selama kehamilan.

Namun, peningkatan aktivitas fisik juga dapat merangsang pergerakan usus, yang bisa menyebabkan lebih sering BAB.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

1. Dehidrasi

Baca Juga: 7 Makanan Pemicu Stunting yang Kerap Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil

Salah satu risiko utama yang perlu diwaspadai adalah dehidrasi. Sering BAB bisa menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, terutama jika feses yang dikeluarkan bertekstur cair.

Dehidrasi bisa berbahaya bagi ibu hamil dan janin, sehingga penting untuk menjaga asupan cairan yang cukup.

2. Infeksi

Jika sering BAB disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri perut, atau darah dalam feses, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi medis yang lebih serius.

Dalam kasus seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Malabsorpsi Nutrisi

Sering BAB dapat menyebabkan malabsorpsi nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan.

Jika makanan tidak cukup lama berada dalam saluran pencernaan, tubuh mungkin tidak dapat menyerap nutrisi dengan optimal, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Cara Mengelola Sering BAB Selama Kehamilan

1. Perhatikan Pola Makan

Menjaga pola makan yang seimbang adalah kunci untuk mengelola sering BAB selama kehamilan. Beberapa tips yang dapat membantu meliputi:

- Menghindari Makanan Penyebab Diare: Hindari makanan yang dapat menyebabkan diare, seperti makanan pedas, berlemak, atau yang sulit dicerna.

Baca Juga: Telur Asin untuk Ibu Hamil Ternyata Sangat Bermanfaat, Salah Satunya Bikin Janin Cerdas

- Makan dalam Porsi Kecil: Makan dalam porsi kecil namun lebih sering bisa membantu mengurangi tekanan pada saluran pencernaan.

- Asupan Serat yang Seimbang: Pastikan asupan serat yang cukup namun tidak berlebihan. Terlalu banyak serat juga bisa menyebabkan sering BAB.

2. Jaga Hidrasi

Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik sangat penting. Minumlah cukup air setiap hari dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang bisa menyebabkan dehidrasi.

3. Konsultasi dengan Dokter

Jika Moms mengalami sering BAB yang mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat melakukan evaluasi untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasari dan memberikan saran yang tepat.

4. Aktivitas Fisik yang Tepat

Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga prenatal dapat membantu mengatur pergerakan usus.

Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai atau mengubah rutinitas olahraga selama kehamilan.

5. Menggunakan Probiotik

Baca Juga: Awas Ada Risiko yang Mengintai Saat Ibu Hamil Minum Kelapa Muda, Ini Tips Aman Konsumsinya

Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen probiotik yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun sering BAB selama kehamilan umumnya tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian medis segera:

- Diare Berkepanjangan: Jika Moms mengalami diare berkepanjangan selama lebih dari dua hari.

- Dehidrasi Parah: Gejala dehidrasi parah seperti mulut kering, urine berwarna gelap, dan pusing.

- Darah dalam Feses: Kehadiran darah dalam feses bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang serius.

- Nyeri Perut Parah: Nyeri perut yang parah dan tidak hilang.

- Demam: Demam yang menyertai sering BAB bisa menjadi tanda infeksi.

Sering BAB selama kehamilan adalah kondisi yang cukup umum dan sering kali tidak perlu dikhawatirkan.

Perubahan hormon, pola makan, dan tekanan pada usus adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini.

Namun, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya masalah yang lebih serius, seperti dehidrasi, infeksi, atau malabsorpsi nutrisi.

Mengelola sering BAB selama kehamilan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan yang seimbang, memastikan hidrasi yang cukup, dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.

Baca Juga: 5 Tips Persiapan Persalinan untuk Ibu Hamil, Siapkan Sejak Awal

Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan nyaman dan sehat.

Ingatlah bahwa setiap kehamilan itu unik, dan apa yang normal bagi satu orang mungkin berbeda bagi yang lain.

Oleh karena itu, selalu penting untuk mendengarkan tubuh dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran.