Apa yang Terjadi Jika Tidak Membayar Utang Pinjol? Waspadai Risikonya

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Apa yang terjadi jika tidak membayar utang pinjol (Freepik)

4. Teror Penagihan yang Tidak Etis

Banyak laporan menunjukkan bahwa beberapa perusahaan pinjol menggunakan praktik penagihan yang tidak etis, termasuk teror dan intimidasi terhadap peminjam yang gagal membayar.

Ini bisa termasuk panggilan telepon yang kasar, ancaman kekerasan, atau penyebaran informasi pribadi kepada pihak ketiga.

Beberapa penagih utang bahkan bisa menyebarkan informasi palsu atau mempermalukan Moms di media sosial.

Praktik-praktik ini tidak hanya melanggar etika, tetapi juga hukum. Namun, kenyataannya banyak orang yang menjadi korban teror penagihan seperti ini, dan mereka merasa terpojok tanpa tahu harus berbuat apa. Kondisi ini dapat menyebabkan stres berat, kecemasan, dan bahkan depresi.

5. Tindakan Hukum dan Penyitaan Aset

Jika utang pinjol cukup besar dan Moms benar-benar gagal membayarnya, perusahaan pinjol bisa mengambil langkah hukum.

Meskipun sebagian besar pinjol tidak memiliki jaminan aset dari peminjam, mereka masih bisa membawa kasus kalian ke pengadilan untuk mendapatkan perintah pembayaran.

Jika pengadilan memutuskan bahwa kalian harus membayar utang tersebut, Moms bisa dihadapkan pada penyitaan aset atau gaji untuk melunasi utang.

Meskipun ini adalah langkah terakhir yang jarang terjadi, namun risiko ini tetap ada, terutama jika jumlah utang sangat besar.

6. Kerusakan Reputasi dan Hubungan Sosial

Baca Juga: Jika Terlanjur Terjerat Pinjol Ilegal, Perlukah Utang Dilunasi?