Bisakah Menyusui Anak Adopsi? Ini Tips dan Manfaat yang Perlu Diketahui

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 6 September 2024 | 15:30 WIB
Bisakah menyusui anak adopsi? (pixabay)

Nakita.id - Menyusui anak adopsi mungkin terdengar tidak biasa bagi sebagian orang, namun ini merupakan hal yang memungkinkan dan memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun bayi.

Melalui proses yang disebut induksi laktasi, ibu yang mengadopsi bayi bisa memproduksi ASI untuk memberikan nutrisi alami terbaik kepada anak adopsinya.

Selain itu, menyusui dapat memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.

Artikel ini akan membahas bagaimana cara menyusui anak adopsi, persiapan yang perlu dilakukan, serta manfaat yang bisa didapatkan, mengutip dari Parenting.

Menyusui Anak Adopsi

1. Memahami Induksi Laktasi

Induksi laktasi adalah proses merangsang produksi ASI pada wanita yang tidak hamil atau baru melahirkan.

Proses ini melibatkan rangsangan fisik pada payudara dan stimulasi hormon untuk memulai produksi ASI.

Meskipun mungkin tidak semaksimal produksi ASI alami setelah melahirkan, induksi laktasi memungkinkan ibu untuk memberikan ASI, baik secara penuh atau sebagai tambahan untuk bayi adopsinya.

2. Konsultasi dengan Dokter atau Konsultan Laktasi

Langkah pertama yang penting bagi ibu yang ingin menyusui anak adopsi adalah berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.

Mereka dapat membantu memberikan panduan yang tepat tentang bagaimana memulai proses induksi laktasi, serta memberikan dukungan medis yang diperlukan.

Konsultan laktasi juga dapat membantu menentukan apakah ada obat atau suplemen tertentu yang bisa membantu mempercepat produksi ASI.

3. Stimulasi Payudara

Untuk merangsang produksi ASI, ibu perlu melakukan stimulasi payudara secara teratur.

Baca Juga: Arti Nama Lily Anak Adopsi Raffi Nagita, Mau Sang Anak Bernasib Baik

Stimulasi ini bisa dilakukan dengan memompa payudara menggunakan pompa ASI, sekitar 8-12 kali sehari, termasuk di malam hari.

Proses ini meniru pola menyusui bayi, yang pada akhirnya membantu mengaktifkan hormon prolaktin dan oksitosin, hormon yang berperan dalam produksi dan pengeluaran ASI.

4. Penggunaan Obat atau Suplemen

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat atau suplemen hormon seperti domperidone atau metoclopramide untuk membantu meningkatkan produksi ASI.

Obat ini bekerja dengan meningkatkan hormon prolaktin dalam tubuh, yang merangsang produksi ASI.

Selain itu, suplemen herbal seperti fenugreek atau blessed thistle juga bisa digunakan sebagai tambahan untuk merangsang laktasi.

5. Memperkenalkan Bayi ke Payudara

Selain stimulasi dengan pompa, mengajak bayi untuk menyusu secara langsung ke payudara juga sangat penting.

Bayi yang menyusu pada payudara ibu akan merangsang lebih banyak produksi ASI.

Bahkan jika ASI belum keluar dengan lancar pada awalnya, proses menyusui langsung dapat meningkatkan hubungan fisik dan emosional antara ibu dan anak, yang sangat penting dalam membangun ikatan batin.

6. Menggunakan Alat Bantuan Menyusui (SNS)

Alat Bantuan Menyusui atau Supplemental Nursing System (SNS) adalah alat yang bisa membantu ibu dalam menyusui anak adopsi.

Alat ini bekerja dengan menyalurkan susu formula atau ASI donor melalui tabung kecil yang ditempelkan di payudara.

Dengan demikian, bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup sembari merangsang payudara ibu untuk memproduksi ASI.

Baca Juga: Cara Mengenalkan Anak tentang Status Adopsinya, Bisa Lewat Buku Cerita dan Film

7. Sabar dan Konsisten

Menyusui anak adopsi melalui induksi laktasi memerlukan waktu, kesabaran, dan komitmen.

Produksi ASI mungkin tidak segera maksimal, tetapi dengan konsistensi dalam stimulasi dan menyusui langsung, seiring waktu jumlah ASI dapat meningkat.

Penting untuk tetap positif dan percaya bahwa tubuh Moms mampu memproduksi ASI, meskipun Anda tidak melahirkan anak tersebut.

8. Menggabungkan dengan Susu Formula

Jika produksi ASI belum mencukupi kebutuhan bayi, ibu bisa mengombinasikan pemberian ASI dengan susu formula.

Ini bisa dilakukan sambil tetap terus berusaha meningkatkan produksi ASI melalui stimulasi dan pemberian obat atau suplemen sesuai petunjuk dokter.

9. Manfaat Menyusui Anak Adopsi

Menyusui anak adopsi membawa banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun emosional.

ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat, seperti protein, lemak, dan antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.

Selain itu, menyusui membantu membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, yang sangat penting dalam proses adopsi untuk memperkuat hubungan yang baru terbentuk.

10. Mendukung Kesehatan Bayi

Selain nutrisi yang terkandung dalam ASI, menyusui juga membantu bayi dalam mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Antibodi dalam ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit, yang akan membantu bayi adopsi tetap sehat dan berkembang dengan baik.

11. Meningkatkan Kedekatan Emosional

Proses menyusui dapat mempererat hubungan antara ibu dan anak adopsi.

Baca Juga: Ibu Menyusui Sulit BAB? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kontak kulit ke kulit yang terjadi saat menyusui akan membantu bayi merasa aman dan nyaman, sehingga memperkuat ikatan emosional.

Ini sangat penting terutama bagi bayi yang baru saja diadopsi, karena mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan ikatan baru dengan ibu.

12. Dukungan dari Keluarga dan Lingkungan

Penting bagi ibu yang menyusui anak adopsi untuk mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Proses induksi laktasi bisa jadi menantang, dan dukungan emosional serta praktis dari pasangan dan keluarga sangat membantu dalam menjalani proses ini.

Selain itu, dukungan dari komunitas atau kelompok ibu menyusui juga dapat memberikan semangat dan motivasi.

13. Memperhatikan Asupan Nutrisi Ibu

Selama proses menyusui, ibu juga perlu memastikan bahwa dirinya mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Konsumsi makanan bergizi, minum cukup air, dan istirahat yang memadai sangat penting untuk mendukung produksi ASI yang optimal.

Selain itu, menghindari stres juga bisa membantu proses laktasi berjalan dengan lebih baik.

14. Memperhatikan Kesehatan Mental Ibu

Proses induksi laktasi bisa jadi menantang secara emosional, terutama jika hasilnya tidak segera terlihat.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental ibu sangat penting.

Berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan bisa membantu ibu tetap tenang dan positif selama proses ini.

Baca Juga: Amankah Penggunaan Cat Rambut pada Ibu Menyusui dan Pengaruh pada Bayi

15. Menghadapi Tantangan dengan Fleksibel

Setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda dalam induksi laktasi.

Beberapa ibu mungkin memproduksi ASI lebih cepat, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama.

Penting untuk tetap fleksibel dalam menghadapi tantangan ini, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri jika prosesnya tidak berjalan sesuai harapan.

16. Menikmati Proses

Menyusui adalah pengalaman yang penuh kasih sayang dan kedekatan.

Nikmati setiap momen yang dihabiskan dengan bayi nda, baik saat menyusui langsung atau melalui alat bantu.

Ingatlah bahwa ikatan yang Moms bangun dengan anak adopsi adalah sesuatu yang sangat berharga dan akan membawa manfaat jangka panjang bagi hubungan.

17. Memahami Bahwa Setiap Proses Unik

Setiap ibu dan bayi memiliki perjalanan menyusui yang unik.

Apa yang berhasil untuk satu ibu mungkin tidak sama dengan yang lain.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa proses menyusui anak adopsi bisa berbeda bagi setiap ibu, dan tetap bersabar serta menerima perjalanan ini sebagai bagian dari membangun hubungan yang kuat dengan anak.

Kesimpulan

Menyusui anak adopsi adalah hal yang mungkin dilakukan melalui proses induksi laktasi.

Dengan komitmen, kesabaran, dan dukungan dari keluarga serta tenaga medis, ibu bisa memberikan ASI kepada anak adopsinya, baik secara penuh atau sebagian.

Selain memberikan nutrisi terbaik, menyusui juga membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.

Baca Juga: Menyusui Saat Perut Kosong Sebabkan Bayi Kembung, Benarkah? Ini Faktanya