Sebuah Kota di Spanyol Bertekad, Tahun 2020 Warganya Langsing Semua!

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 2 Oktober 2018 | 10:47 WIB
Dokter Carlos Pineiro mengukur lingkar pinggang seorang perempuan di Pusat Kesehatan Masyarakat di kota Naron, Spanyol. (AFP/ Agence France Press)

Nakita.id.- Di sebuah kota kecil di barat laut Spanyol, seorang walikota bersama seluruh warganya membuat tantangan yang berat namun patut diacungi jempol.

Ya, mereka menetapkan diri, pada akhir 2020, penduduknya harus menggerus 100.000 kilo (220.500 pon) lemak tubuh dari kota.

Tantangan ini dibilang berat sebab mulai Oktober 2018 ini, bacon (sejenis daging babi panggang), cumi goreng, dan puluhan menu penuh lemak dan kolesterol akan hilang dari rumah-rumah penduduk, restoran dan kafe.

Baca Juga : Hasil Studi : Ternyata Seperempat Penduduk Dunia Malas Olahraga!

"Selain menghilangkan menu-menu tersebut, penduduk di Naron akan kembali berolahraga sebagai bagian dari program pelangsingan yang dimulai pada bulan Januari 2019,"  kata Carlos Pineiro, dokter keluarga berusia 63 tahun di belakang program tersebut, yang mendapat dukungan dari dewan kota.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, di abad 21 orang semakin lupa bahwa hakikat manusia adalah mahluk yang bergerak. Mereka dibuat untuk berjalan. Celakanya, manusia semakin malas bergerak.

Pineiro yang tampak segar di usianya, sudah setahun ini sengaja berolahraga di berbagai taman kota yang tersebar, hanya untuk  membantu puluhan orang lain melakukan pemanasan dan olahraga.

Baca Juga : Memilih Gendongan, Gunakan Prinsip TICKS Agar Si Kecil Nyaman dan Aman

Conrado Vilela Villamar, mantan operator crane berusia 65 tahun, adalah salah satu pelanggan tetap Pineiro.

"Di Spanyol, di mana orang mengatakan bahwa Anda dapat makan seekor babi, dari ujung ekor hingga ujung hidung, makanan pertama yang saya hapus dari diet saya adalah babat, perut babi dan potongan daging dingin," kata Villamar.

Naron adalah sebuah kota di pantai Atlantik di wilayah Galicia. Penduduknya tercatat 40.000 orang.

Pineiro memperkirakan, ada 9.000 penduduk yang kelebihan berat badan dan 3.000 lainnya yang menderita kegemukan.

Baca Juga : Mengenal Ferulic Acid, Antioksidan Alami Penghambat Kerut di Wajah

Dikenal sebagai pusat kuliner di Spanyol karena sebagian besar penduduknya pintar memasak, Naron juga terkenal dengan penyajian porsi makan yang besar karena bahan baku pangan termasuk murah.

Namun, dua hal di atas mengandung konsekuensi, Galicia adalah wilayah di Spanyol dengan orang-orang yang paling kelebihan berat badan, menurut sebuah studi oleh Masyarakat Kardiologi Spanyol.

"Cuaca mediteranian yang sering hujan memaksa orang-orang sering tinggal di rumah, berisiko mengonsumsi kalori harian yang sangat besar," kata Pineiro.

Sejak digencarkan pertengahan tahun ini, lebih dari 4.000 penduduk - atau sepersepuluh dari populasi - telah bergabung dengan proyek ini.

Baca Juga : Cara Lain Bakar Kalori Setara Jogging 15 Menit, Tontonlah Film Horor!

Untuk menunjukkan dukungan mereka, walikota Marian Ferreiro, dan para anggota dewan kotanya, memasang penimbang badan di berbagai sudut kota dengan petunjuk angka besar yang dapat dilihat semua orang.

Tujuannya, agar penduduk bisa saling mengingatkan bila berat badan mereka tidak turun sesuai tuntutan tekad mereka.

Program ini, yang dibuat oleh dokter lokal, menawarkan diet yang dipersonalisasi dan aktivitas fisik yang disesuaikan dengan mereka yang taat.

Sesekali, mereka datang ke pusat kesehatan kota untuk menimbang diri.

"Saya berjalan dengan teman-teman termasuk seorang wanita yang 80 atau lebih, yang memegang lengan saya," kata Maria Teresa Rodriguez, 55.

Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman

Pada bulan Maret 2018, Rodriguez beratnya 82 kilogram. "Sekarang 70 kilogram," tambahnya, berseri-seri, berdiri di atas timbangan.

Setiap hari, dia berjalan atau melakukan senam selama satu setengah jam, dan telah mulai menari pada hari Jumat karena, "Kakiku tidak lagi sakit."

Di kota, 18 restoran sekarang menawarkan hidangan sehat dengan mempromosikan diet gaya Atlantik yang penuh dengan makanan laut.

"Saya mengganti garam dengan ganggang, ikan infus atau kerang dehidrasi sederhana, dan mentega dengan minyak zaitun," kata Diego Platas, pemilik restoran berusia 37 tahun saat dia memasak mackerel lokal.

Baca Juga : Kenapa Buah Manggis Jadi Rebutan Atlet Asian Games 2018? Ternyata Ini Alasannya!

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa obesitas dan proporsi orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan berisiko mempertaruhkan kecenderungan umum meningkatnya harapan hidup di Eropa.

Di Spanyol, baru-baru ini merebak berita seseorang yang beratnya 385 kilogram telah meninggal, dan menjadi berita utama.

"Berita ini mengagetkan kami semua. Tapi sejujurnya tidak mudah untuk meyakinkan orang dewasa untuk mengubah gaya hidup mereka," kata Pineiro yang riwayat keluarganya telah dirusak oleh penyakit kardiovaskular genetik, meskipun tidak terkait dengan berat badan.

Baca Juga : Presiden Turun Tangan, Jutaan Anak China Sakit Mata Gara-gara Games

Pineiro juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menyasar generasi muda yang lebih peduli pada kesehatan, utamanya lewat bobot tubuh yang proporsional.

Di sekolah Jorge Juan di Naron, misalnya, murid didorong untuk menjalani gaya hidup sehat dalam program percontohan di kota.

Selama istirahat, "Kami pergi ke kawasan pejalan kaki di tepi pantai bersama para murid," kata Maria Jose Cazorla, seorang guru berusia 55 tahun, yang telah kehilangan 14 kilogram dalam setahun.

Para siswa 224 sekolah diberi pilihan untuk melakukan olahraga selama satu jam setiap hari dan mereka yang pendiam dapat mengendarai sepeda statis sambil membaca, untuk kegiatan yang disebut,"Saya mengayuh sambil membaca."

Baca Juga : Saat Memilih Baju Hamil , Bukan Modis Yang Jadi Pertimbangan, Tapi Kesehatan Janin!

Mereka yang tinggal di dekat sekolah, dianjurkan untuk berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah, atau naik skuter (sejenis otoped yang digerakkan kaki), dengan memakai gelang elektronik khusus yang memungkinkan orangtua tahu kapan mereka tiba.

Slogan "kecanduan buah" menghiasi dinding sekolah tempat buah diberikan setiap pagi.

Meski kampanye dan tekad ini gencar ke seluruh kota, mereka menghindari stigmatisasi terhadap orang gemuk.

"Kami tidak tidak pernah berbicara tentang berat badan secara langsung atau merujuk pada kata 'gemuk' dan 'obesitas', terutama kepada anak-anak yang akan memiliki efek stigmatisasi. Kami bicara tentang perubahan gaya hidup dan perilaku," kata Pineiro.

Baca Juga : Bikin Wajah Mulus Sampai Mengobati Lutut Ngilu. Ini Manfaat Kolagen .

Di luar tantangan berat badan 100.000 kilo, Pineiro berharap penduduk akan mengadopsi, "Gaya hidup sehat untuk mengerem penyakit kronis", yang juga akan mengurangi anggaran pengeluaran kesehatan kota. 

Bagaimana Moms, tekad ini rasanya patut ditiru, ya. Kalaupun kita tidak bisa melakukannya untuk seluruh kota, kita bisa memulainya di dalam lingkungan keluarga kita. Setuju, Moms? (*)