Nakita.id – Keguguran ataupun kehilangan bayi yang baru lahir pasti menjadi kesedihan mendalam pada orangtua. Namun, bukan berarti ibu dan ayah perlu bersedih terus-menerus, karena orangtua bisa berharap akan datangnya si “rainbow baby” menyusul saudaranya yang sudah berpulang.
Baca juga: 4 mitos keguguran yang jadi ketakutan ibu hamil
Istilah “rainbow baby” digunakan sebagai istilah bagi bayi yang lahir dengan membawa kegembiraan bagaikan pelangi setelah orangtuanya mengalami hujan kesedihan. Pelangi yang muncul setelah hujan nyatanya tidak menghilangkan efek dari hujan atau kesedihan karena kehilangan anak, tetapi pelangi mendatangkan kegembiraan di tengah cuaca gelap yang merupakan simbol dari harapan.
Tentunya, banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum kembali hamil setelah keguguran. Dengan begitu, kehadiran si “rainbow baby” akan disambut dengan suka cita.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memang merekomendasikan perempuan siap hamil enam bulan setelah keguguran. Meskipun kenyataannya, tak masalah untuk hamil sebelum itu mengingat menunda kehamilan setelah keguguran juga sulit dilakukan. Masalahnya, banyak ibu yang keguguran butuh waktu cukup lama untuk kembali siap hamil. Ketakutan akan mengalami keguguran berulang menjadi hal yang umum terjadi.
Baca juga: Keguguran, haruskah dikuret?
Untungnya, ibu tak perlu banyak khawatir sebab berbagai penelitian telah menunjukkan keguguran berulang peluangnya relatif kecil. American Society for Reproductive Medicine mengungkapkan, kurang dari 5% perempuan mengalami dua kali keguguran berturut-turut. Maka, penting bagi ibu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penyebab keguguran sehingga tidak terjadinya peristiwa berulang.
Baca juga: Hamil lagi setelah keguguran, ini caranya
Tak kalah penting, persiapan utama untuk menghadapi kehamilan setelah keguguran adalah menerapkan pola hidup sehat. Mulai makan teratur, tidak merokok, tidur cukup, dan olahraga yang teratur. Jangan lupa untuk saling memberikan dukungan dengan pasangan dalam memersiapkan “rainbow baby”. Hilangkan rasa sedih dan rasa bersalah agar emosi stabil saat hamil. Emosi selama hamil perlu dijaga agar tumbuh kembang janin juga sehat.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR