Tiga teori tersebut memang belum sepenuhnya menjawab mengapa anak kecil bisa melihat hantu. Pastinya perlu penelitian lebih lanjut agar Ibu mengetahui penyebab pasti mengapa si kecil mampu melihat hantu atau mahluk lain yang tak kasat mata. Meski demikian tiga teori ini dapat menjadi acuan awal mengenai kemampuan mata si kecil dalam menangkap keberadaan roh halus. Walau terlihat biasa dan tak berbahaya, namun Ibu perlu menanggapinya lebih serius.
Baca: Tips Mengatasi Anak yang Takut Gelap
Yang harus dilakukan jika si kecil melihat hantu
Apa pun keyakinan Ibu mengenai mahluk halus, jika si kecil berkeras bahwa ia melihat "sesuatu", lebih baik jangan ditertawakan. Sebagai orangtua, sudah menjadi naluri Ibu untuk melindungi anak ketika mereka mengaku melihat hantu. Namun naluri saja tidak bisa diwujudkan dalam tindakan. Misalnya, Ibu tidak bisa mengusir hantu itu atau menampar wajahnya hanya karena si kecil mengaku melihatnya di atas tempat tidurnya. Sebaiknya, lakukan hal ini:
Jangan panik. Panik hanya membuat anak penasaran dan berusaha mengamatinya lebih cermat. Dengan tenang, minta anak menggambarkan secara rinci apa yang mereka lihat dan dengarkan. Pastikan Ibu betul-betul ingin mengetahuinya. Semakin Ibu kesal dengan pengakuan anak dan tidak memercayainya, semakin enggan anak mau memberitahu Ibu.
Ukur pengaruh emosional yang ditimbulkan. Jika anak terlihat baik-baik saja meskipun bisa melihat "tamu" di kamarnya, mungkin ketajaman paranormalnya tidak perlu menimbulkan kepanikan. Lagipula, ada kemungkinan anak akan berhenti melihat hantu ketika sudah bertambah besar. Namun kalau anak jadi ketakutan, hilangkan rasa takutnya dengan menjelaskan bahwa meskipun ada banyak kisah menyeramkan yang mereka dengar tentang hantu, hantu sendiri tidak mengganggu. Mereka hanya ingin mengenal si kecil.
Alihkan perhatiannya. Beberapa orangtua justru akan mendorong anak untuk melihat penampakan tersebut, dan itu boleh saja. Itu kalau Ibu meyakini bahwa anak adalah suatu medium, dan ia nyaman-nyaman saja dengan kemampuannya. Tetapi, banyak juga orangtua yang memilih mengalihkan perhatian anak supaya tidak mengingat-ingat penampakan tersebut. Selalu temani anak saat bermain dan terutama menjelang tidur, dan bacakan kisah-kisah yang lebih bermanfaat. Dengan demikian anak akan berfokus pada kehidupan dengan orang-orang yang lebih nyata.
Nah, semoga Ibu tak kaget lagi dengan anggapan bahwa anak kecil bisa melihat hantu. Ibu sudah tahu apa penyebabnya, dan bagaimana mengantisipasinya. Jangan lupa share artikelnya untuk ibu-ibu lain, ya.
Penulis | : | Maharani Wibowo |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR