Nakita.id - Hubungan yang kuat antara ibu dan anak memang tidak bisa terbantahkan lagi. Sebagai ibu, Mama adalah sosok paling konsisten dan stabil yang anak ketahui selama sembilan bulan di dalam kandungan. Mama memberikan makanan pada bayi agar ia bisa tumbuh berkembang, kemudian menyusuinya selama enam bulan pertama kehidupannya di dunia. Hal itu makin menguatkan pengalaman bonding antara Mama dan si kecil. Mereka menjadi tak berdaya tanpa adanya Mama.
Baca: Inilah Kelebihan Ayah dalam Mengasuh Anak
Sayangnya, ketergantungan anak pada sang ibu seringkali dijadikan alasan seorang ibu untuk mengurus anaknya seorang diri. Padahal, sosok ayah juga berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang seorang anak.
"Saya sering mendengar bagaimana seorang ibu mengeluhkan suaminya yang tidak mau bonding dengan bayinya. Saya sendiri telah berbicara dengan banyak pria mengenai hal ini, sebagian yang terlibat secara aktif sejak awal, dan sebagian yang tidak terlibat," kata Lori Bregman, bidan dan penulis buku The Mindful Mom to Be.
Dari pembicaraan tersebut, Lori menyimpulkan ada beberapa kesalahan ibu yang membuat ayah enggan mengasuh anak. Ia juga memberi solusi agar ayah dapat mengasuh anaknya secara aktif:
Baca: Ini Alasan Mengapa Anak Perlu Dekat dengan Ayah
1. Menganggap bayi tidak membutuhkan ayahnya
Tips untuk Mama: Berikan kesempatan pada Papa untuk mengasuh si kecil. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh Papa, salah satunya memandikan (atau memasangkan pakaiannya bila masih takut memandikan), mengganti popoknya bila penuh, menyuapi, menyendawakan, menggendong sambil mengajaknya ngobrol, menjaganya ketika Mama ingin terlelap sebentar, dan lain sebagainya. Mama tinggal menyampaikan saja kok, apa yang Mama ingin Papa lakukan, dan bagaimana caranya. Ini perlu dilakukan agar Papa merasa dibutuhkan dalam keluarga. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas pekerjaan yang Papa lakukan.
2. Mama tidak mengizinkan Papa membantu karena menganggap Papa tidak mampu
Tips untuk Mama: Berikan kepercayaan pada Papa agar dapat ikut memperdalam ikatan cinta di dalam keluarga. Seorang suami atau ayah akan merasa bahagia jika pasangannya mempercayainya, sehingga ia pun merasa dibutuhkan dalam mengasuh anak. Cari alasan untuk membiarkan Papa berdua saja dengan si kecil, entah Mama ingin mandi, makan, atau belanja sebentar ke minimarket. Meninggalkan mereka tak terlalu lama tentu mencegah Mama merasa kepikiran. Awalnya mungkin Mama akan cemas, tapi percaya lah, Papa pasti bisa meskipun tidak melakukannya sebaik Mama. Hal ini juga membuatnya merasa dipercayai, sedangkan Mama jadi punya sedikit waktu untuk memanjakan diri.
Baca: 7 Tipe Ayah, Papa Termasuk yang Mana?
3. Mama selalu menganggap apa yang Papa lakukan salah
Tips untuk Mama: Tak perlu melarang dan menyalahkan. Dalam relasi berpasangan, kita memang sering mempermasalahkan apa kesalahan yang dilakukan pasangan, dan bukannya berfokus pada hal baik yang sudah mereka lakukan. Sama halnya dengan mengasuh anak. Kalau Mama punya cara sendiri untuk mengasuh bayi, maka biarkan Papa mencari caranya sendiri untuk membangun ikatan dengan buah hatinya.
Pekerjaan mengasuh dan merawat anak memang identik dengan pekerjaan seorang ibu. Namun, jangan pernah melarang ayah untuk ikut serta dalam mengasuhnya.
Beberapa ayah memang masih memiliki pengetahuan yang minim tentang cara mengasuh anak dengan baik. Tetapi tak perlu menyalahkan Papa saat ia melakukan kesalahan, lalu langsung mengambil alih anak. Cukup arahkan dan berikan contoh kepada Papa cara yang benar. Katakan misalnya, "Wah, hebat, kalau sama Papa pasti minumnya habis. Coba sekarang sendawakan, Pa." Lalu ajarkan Papa untuk meletakkan bayi ke pundak dan ketuk-ketuk pelan punggungnya dengan jari.
Baca: 4 Alasan Anak Batita Lebih Dekat dengan Ayah
Tentu ini menjadi sesuatu yang positif karena Papa merasa dirinya dihargai dan jadi lebih berhati-hati saat mengasuh anaknya. Jadi, jangan keburu merasa Papa tak mampu ya, Mam. Siapa tahu sebenarnya ada kesalahan Mama yang membuat Papa enggan mengasuh anak.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Bonita Ningsih |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR