Nakita.id - Di usia 30-an, Mama mungkin belum memikirkan kapan akan memasuki masa menopause. Namun, semakin hari kaum perempuan mengalami pra menopause semakin awal. Ternyata, menurut sebuah studi dari Australia, usia saat perempuan mendapat menstruasi pertamanya, dan jumlah anak yang dimiliki, dapat menentukan kapan perempuan tersebut akan terkena menopause.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa perempuan yang mendapat menstruasi sebelum usia 12 tahun dan tidak memiliki anak akan memiliki kemungkinan lima kali lebih besar mengalami menopause prematur. Mereka juga akan merasakan dua kali lebih besar mengalami menopause dini dibanding dengan perempuan yang mengalami haid di atas 12 tahun dan memiliki dua anak atau lebih.
Perlu Mama ketahui, menoupause prematur terjadi saat perempuan berhenti menstruasi sebelum umur 40 tahun. Sedangkan menopause dini terjadi ketika perempuan berhenti menstruasi pada usia sekitar 40 hingga 44 tahun.
Faktor usia menstruasi dan usia menopause menjadi penting dalam kesehatan reproduksi perempuan. Saat ini memang belum jelas apa kaitan antara kedua faktor tersebut. Namun jika jika hubungan tersebut semakin jelas, "Tentu akan memberikan kita kesempatan untuk memantau dan melakukan intervensi sedini mungkin untuk menyiapkan kaum perempuan dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seperti kegagalan ovarium dan menopause dini," ungkap Gita Mishra, ketua peneliti yang juga profesor epidemiologi di The University of Queensland.
Dalam studi ini, peneliti menganalisa data yang diambil dari sembilan studi observasi yang melibatkan 51.450 perempuan menopause di Inggris, Skandinavia, Australia, dan Jepang. Setiap perempuan diminta untuk mengisi data terkait kapan pertama kali mengalami menstruasi serta berapa anak yang mereka miliki.
Hasilnya, para peneliti menemukan 2% perempuan mengalami menopause prematur, dan 7,6% mengalami menopause dini. Tetapi di antara perempuan yang mendapat haid pertama sebelum usia 12 tahun dan tidak memiliki anak, sebanyak 5,2% mengalami menopause prematur, dan 9,9% mengalami menopause dini, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh European Society of Human Reproduction and Embryology mengenai studi ini.
Ketika menganalisa datanya, para peneliti menyesuaikan faktor-faktor yang bisa memengaruhi usia perempuan saat menopause, seperti tingkat pendidikan, status pernikahan, merokok atau tidak, indeks massa tubuh, dan tahun kelahiran.
Para peneliti berharap, penelitian ini akan membantu pedoman klinis yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Ini akan membantu dokter dalam memberikan informasi untuk kaum perempuan yang pertama mens sebelum usia 12 tahun, dan tidak mempunyai anak, mengenai keputusan apa yang perlu dibuat untuk kesehatan reproduksinya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Bonita Ningsih |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR