Nakita.id – Apakah Ibu jadi sering mendengkur saat hamil? Coba tanyakan pada pasangan. Mungkin, Ibu jadi bertanya-tanya, apakah kondisi ini berbahaya bagi kesehatan diri sendiri dan janin? James J. Herdegen, M.D., dari Rush University Medical Center di Chicago mengungkapkan mendengkur sebenarnya umum terjadi pada akhir kehamilan. Namun, Ibu perlu waspada jika mendengkur terjadi hampir setiap malam. Ini alasannya menurut Herdegen:
Baca juga:Bantal Ibu Hamil yang Bikin Relaks dan Tidur Lebih Nyenyak
- Mendengkur hampir setiap malam akan berisiko mengalami sleep apnea. Kondisi ini menyebabkan jeda sebentar dalam pernapasan saat tidur. Saat napas berhenti berulang kali, tubuh akan kurang mendapatkan oksigen.
- Mendengkur saat hamil juga meningkatkan risiko hipertensi dan gula darah tinggi.
- Menurutnya, perempuan yang sering mendengkur menambah risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dan mengalami depresi selama kehamilan.
- Mendengkur juga menambah pembengkakkan khususnya di bagian hidung. Tingkat estrogen yang tinggi selama kehamilan membuat bengkak pada bagian selaput lendir di hidung sehingga lebih banyak lendir yang diproduksi. Hal ini diperparah dengan volume darah yang meningkat dan pembuluh darah yang melebar saat hamil.
Baca juga: Tidur Miring ke Kiri Disarankan untuk Ibu Hamil
Mendengkur selama kehamilan sebenarnya jarang terjadi di awal kehamilan sebab hanya sekitar 8% ibu hamil yang mendengkur. Sementara lebih dari 21% mendengkur pada trimester ketiga.
Cobalah untuk menghubungi dokter jika Ibu menunjukkan gejala sleep apnea atau terbangun tiba-tiba karena jalan napas tertutup saat mendengkur. Selain gejala tadi, Ibu juga perlu waspada jika mengalami kantuk di siang hari dan kaki menjadi bengkak.
Lalu adakah cara untuk mengurangi gejala mendengkur saat hamil? Layan Alrahmani, M.D., seorang dokter obgin di Minnesota menyarankan hal ini:
- Kenaikan berat badan yang berlebihan bisa jadi faktor penyebab dengkuran, terutama di trimester ketiga. Untuk itu, Ibu juga perlu menjaga asupan makanan agar yang masuk tidak kurang dan tidak lebih.
- Selain itu, posisi tidur juga dapat mencegah kondisi ini. Cobalah untuk tidur dengan bantal sedikit tinggi sehingga dapat memungkinkan aliran udara lebih bebas.
- Pastinya, hindari pula kebiasaan mengonumsi alkohol, merokok dan minum obat tidur selama kehamilan. Tak hanya buruk untuk perkembangan janin, ketiga bahan tadi dapat membuat jalan napas lebih pendek.
Baca juga: Tidur Miring ke Kiri Disarankan untuk Ibu Hamil
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR