Nakita.id - Saat anak mengalami muntah-muntah, Moms mungkin tidak mengetahui kalau muntah pada anak akan sembuh dengan sendirinya.
Moms biasanya kelewat khawatir dan pasti ingin segera membantu menyembuhkan muntah pada anak.
Untungnya, muntah pada anak umumnya tidak berbahaya, Moms.
Baca Juga: Anak Muntah Bisa Jadi Bukan karena 'Masuk Angin', ini Penyebabnya
Meski mengkhawatirkan, muntah pada anak nantinya akan reda dan sembuh dengan sendirinya.
Penyebab muntah-muntah pada anak umumnya adalah virus atau keracunan makanan.
Namun, tidak ada salahnya Moms segera membawanya ke dokter apabila Si Kecil berusia kurang dari 12 minggu, terlihat sakit, atau karena Moms cemas.
Baca Juga: Anak Muntah-Muntah? Ini yang Perlu Mama Lakukan
Agar muntah pada anak segera reda, ada beberapa solusi yang bisa Moms coba.
Berikut ini adalah lima cara menangani muntah pada anak:
1. Cairan elektrolit
Upaya terbaik untuk mengatasi diare adalah mencegah dehidrasi dan mengembalikan cairan yang hilang melalui upaya penggantian cairan tubuh.
Ini karena saat diare, tubuh banyak mengeluarkan cairan lewat buang air besar, yang frekuensinya cukup kerap.
Salah satu cairan yang bermanfaat untuk mengembalikan kondisi tubuh adalah oralit.
Oralit yang tersedia dalam bentuk sachet dan botol adalah cairan rehidrasi terbaik.
Orangtua memang bisa menggantinya dengan larutan gula dan garam di rumah, tapi tetap komposisinya tidak akan menyamai larutan oralit yang sudah teruji dan dijual di pasaran.
Baca Juga: Shock Sepsis: Ketika Anak Muntah dan Hilang Kesadaran
Begitu juga dengan air minum biasa, makanan berkuah, jus dan lainnya, tetap tidak sebaik cairan oralit. Memang, air biasa tetap disarankan untuk diminum sebagai pencegah dehidrasi, namun para ahli mengemukakan bahwa mengonsumsi air saja belum cukup untuk mengembalikan ion yang hilang.
Air biasa tidak mengandung ion yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan ion dalam tubuh.
Untuk itu, para peneliti merekomendasikan mengonsumsi minuman yang mengandung esensi dari proses rehidrasi itu sendiri.
Baca Juga: Waspada Bila Si Kecil Muntah dan Diare Bisa Menyebabkan Dehidrasi
Moms bisa memilih minuman yang mengandung ion yang diperlukan tubuh agar ion yang hilang dapat segera dikembalikan.
Bagi Moms yang mengalami diare atau telah merasakan gejala-gejalanya, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dan ion harian.
Tidak hanya mengonsumsi cairan, tetapi disarankan untuk menjaga kebersihan diri juga agar terhindar dari infeksi bakteri.
Cairan oralit seperti ini akan dengan cepat mengembalikan cairan ke dalam tubuh.
Segera berikan cairan elektrolit saat Si Kecil terlihat kelelahan atau rewel, mulutnya kering, sedikit mengeluarkan air mata saat menangis, kulitnya terasa dingin, kedua matanya terlihat sayu, serta frekuensi pipisnya berkurang (dan saat pipis pun warnanya kuning tua).
Ini adalah gejala Si Kecil mengalami dehidrasi, sehingga harus segera ditangani.
Baca Juga: Sembelit dan Mual Muntah Termasuk Gangguan Pencernaan, Apa Penyebabnya?
2. Air soda
Banyak orangtua memberikan soda tawar atau soda rasa jeruk untuk mengganti cairan tubuh anak yang muntah-muntah.
Namun, belakangan ini para ahli lebih menyarankan orangtua untuk memilih cairan hidrasi lainnya dengan komposisi gula dan garam yang seimbang.
Alternatif lainnya adalah minuman olahraga yang dicampur air dengan rasio sama.
Baca Juga: 5 Hal Yang Perlu Ibu Lakukan Ketika Anak Muntah
Bahkan beberapa ahli tidak merekomendasikan penggunaan soda saat anak terkena diare.
Sama halnya dengan makanan manis, minuman bersoda memiliki efek seperti pencahar, yaitu mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.
Akibatnya, anak yang banyak minum soda cenderung mengeluarkan air seni lebih banyak daripada biasanya, alias bolak balik ke toilet.
Kondisi ini jelas sangat negatif mengingat anak sedang mengalami cairan di dalam tubuh.
Cairan yang seharusnya ditahan, malah dikeluarkan dari tubuh.
Anak pun berisiko terkena dehidrasi karena kekurangan cairan di dalam tubuh.
Baca Juga: Mimpi Melahirkan Bayi Perempuan Pertanda Rezeki Banyak, Yuk Cari Tahu Artinya
3. Makanan cair
Lepas beberapa jam setelah anak terakhir muntah, Moms bisa memberikan makanan cair, misalnya berupa sup kaldu atau jus.
Selain itu, Moms juga bisa memberikan jenis makanan lain yang mudah dicerna, misalnya bubur.
4. Jahe
Sejak ribuan tahun lalu, jahe dipercaya bisa meredakan rasa sakit dan gangguan perut.
Menurut ahli, kandungan dalam jahe bermanfaat bagi perut dan usus, sekaligus area otak dan sistem saraf yang mengontrol rasa mual.
Memberikan jahe hangat bagi anak berusia di atas 2 tahun bisa membantu meredakan rasa mual.
Baca Juga: Kapan Perlu Membawa Anak Muntah ke Dokter?
5. Akupresur
Teknik yang satu ini bisa membantu meredakan mual.
Moms bisa mencobanya dengan menekan ibu jari dan telunjuk mulai dari area telapak tangan di antara dua otot besar yang terdapat di tangan.
Tekan perlahan dan lakukan bergantian antara telapak tangan kiri dan kanan.
Baca Juga: Penyebab Anak Muntah-muntah, Bukan Sekadar
Memuntahkan sesuatu bisa membuat Si Kecil merasa kaget dan takut.
Begitu juga ketika sudah terjadi berkali-kali, bisa jadi Si Kecil merasa ketakutan ketika muntah terjadi berkali-kali.
Ada baiknya Moms berikan penjelasan padanya bahwa ia akan merasa lebih baik usai muntah.
Bila Si Kecil sudah agak besar, ajari dia untuk memberi sinyal saat mau muntah (misalnya mengangkat tangan) atau ke kamar mandi maupun wastafel terdekat.
Sediakan ember atau plastik untuk jadi tempat muntahnya.
Nah, mudah-mudahan lima cara di atas bisa membantu meredakan dan muntah pada anak akan sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Angel Lelga Ngaku Pernah Muntah Kain Kafan, Vicky Prasetyo Angkat Bicara Katakan Hal Ini
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR