Malah negara-negara yang berada di Amerika Latin dan Karibia, seperti Panama, Paraguay, El Salvador, Venezuela, berada di peringkat atas sebagai negara yang rakyatnya bahagia.
Indonesia berada di peringkat ke-19 dari 148 negara yang disurvei.
Sementara negara-negara maju, seperti Jerman dan Perancis, berada di peringkat ke-47.
Adapun dua negara Asia, seperti Thailand dan Filipina, berada di peringkat ke-6 dan ke-9.
Yang unik adalah Singapura, malah ada di peringkat ke-148, sejajar dengan negara-negara seperti Irak, Serbia, dan Armenia.
Apa makna hasil survei persepsi tentang kebahagiaan itu? Negara kaya belum tentu menciptakan rasa bahagia bagi rakyatnya.
Memang, ada pihak yang mengkritik survei itu dengan mengatakan bahwa aspek budaya tidak bisa dicampuradukkan dengan perekonomian.
Namun, apa pun kritik itu, yang jelas, masyarakat memiliki persepsi bahwa kekayaan finansial tidak selalu bermuara pada rasa bahagia.
Hal itu juga terlihat dari persepsi responden di Indonesia, di mana rakyat Indonesia yang disurvei memperlihatkan ada rasa bahagia meski di Indonesia saat ini masih cukup banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Baca Juga : Dads atau Moms Gajinya Pas-pasan? Coba Peluang Usaha Sampingan Ini!
Semua orang berharap dapat mencukupi kebutuhan finansialnya. Namun, dalam realitasnya, tak sedikit yang menjadikan kemapanan finansial sebagai tujuan akhir dari kehidupan.
Padahal, kemapanan finansial adalah jembatan untuk mencapai tujuan hidup, yakni kebahagiaan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Familyshare,Bussines Insider |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR