Nakita.id - Moms, penting untuk kita selalu mencegah penyakit ginjal pada anak.
Ginjal adalah salah satu organ penting yang ada di dalam manusia selain jantung, otak, dan hati.
Ginjal memiliki fungsi yang sangat vital untuk detoksifikasi darah, membantu tubuh menyaring limbah dan membuangnya melalu urin, menjaga keseimbangan garam dan mineral dalam darah, mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan gigi dan tulang, mengatur tekanan darah, dan memproduksi sel darah merah.
Gangguan ginjal bisa sangat berbahaya karena berkaitan erat dengan kinerja organ-organ vital lainnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Waspadai Gangguan Ginjal Bila BB Anak Naik Tiba-Tiba
Umumnya gangguan ginjal menyerang orang dewasa.
Mirisnya saat ini gangguan ginjal juga umum menyerang anak-anak.
Data global kejadian Penyakit Ginjal Kronis (PGK) menunjukan sekitar 18,5 - 58,5 per 1.000.000 anak menderita penyakit ginjal dan 70% diantaranya akan mengalami gagal ginjal dalam 20 tahun ke depan.
Di Amerika, jumlah anak dengan gagal ginjal meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013, setidaknya 9.900 anak menjalani terapi karena gagal ginjal.
Di Indonesia memang belum ada data nasional yang menyajikan angka kejadian PGK.
Namun menurut data Rumah Sakit Umum Pemerintah dr. Kariadi, ada 566 pasien penyakit ginjal selama periode tahun 2015-2017 dan 37,6% diantaranya merupakan anak-anak usia 5-12 tahun, 29,3% anak balita, dan 29% anak remaja.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Gangguan ginjal yang menyerang anak-anak dapat terjadi akibat bawaan sejak lahir atau setelah lahir.
Gangguan ginjal bawaan sejak lahir biasanya ditandai karena adanya kelainan bentuk ginjal dan saluran kemih.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Waspadai Gangguan Ginjal Bila BB Anak Naik Tiba-Tiba
Adapun gangguan ginjal setelah lahir biasanya ditandai karena adanya infeksi saluran kemih dan radang ginjal akibat berbagai proses yang bukan infeksi.
Penting untuk diingat bahwa gangguan ginjal tidak dapat hilang dengan tindakan pengobatan dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
Bila gangguan ginjal pada anak tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani dengan segera kemungkinan besar gangguan ginjal mengarah ke gagal ginjal, sehingga butuh transplantasi ginjal atau perawatan penyaringan darah.
Untuk itu, kenali beberapa gejala gangguan ginjal berikut ini:
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
- Mual dan muntah
- Hilangnya napsu makan
- Perasaan lemah dan lesu
- Sesak napas
- Sakit perut
- Masalah mulut
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: 3 Cara Mengatasi Pilek Secara Alami!
- Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari
- Mati rasa, kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan
- Kram otot dan kejak otot
- Gangguan tidur
- Kulit gatal
- Menurunnya ketajaman mental
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Rahim Turun
- Tekanan darah tinggi yang sulit di kontrol
- Nyeri pada dada karena penumpukan cairan di sekitar jantung
- Pembengkakan pada pergelangan kaki dan tangan yang awalnya ditandai oleh kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Gangguan ginjal pada anak juga bisa dikaitkan dengan suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal, seperti:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Glomerulonefritis atau peradangan pada ginjal
- Gangguan ginjal polikistik
- Obstruksi saluran kemih berkepanjangan
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Apakah Obat Keputihan di Pasaran Memang Ampuh?
- Refluks Vesicoureteral (kondisi urin kembali ke ginjal)
- Pielonefritis atau infeksi ginjal berulang
- Diabetes tipe 1 dan tipe 2
- Penggunaan obat-obat tertentu
Meskipun gangguan ginjal pada anak tidak selalu dapat dicegah tetapi ada beberapa langkah yang bisa menekan kemungkinan terjadinya gangguan ginjal pada anak.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Menangani penyakit yang mendasarinya
Jika anak memiliki kondisi kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan hipertensi maka orangtua sebaiknya memastikan kondisi kesehatan tersebut terkontrol.
Baik dengan menjalani gaya hidup sehat maupun konsumsi obat-obatan teratur.
Eka menegaskan orangtua untuk tidak perlu takut obat-obatan jangka panjang diabetes dan hipertensi dapat merusak ginjal anak.
Baca Juga : Gisel dan Gading Marten Diduga Akan Cerai, Adik Gading Bantah Berita yang Beredar di Lapangan
Sebab, obat-obat jangka panjang tersebut telah terbukti aman dan justru dapat menekan risiko pelebaran penyakit, termasuk ke ginjal.
Diet sehat
Pastikan anak mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi air putih secukupnya setiap hari untuk menurunkan risiko gangguan ginjal pada anak.
Dengan diet sehat, anak dapat mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Selain itu, diet sehat juga memungkinkan anak terhindar dari penyakit yang berisiko menyebabkan gangguan ginjal seperti, diabetes tipe 2 dan hipertensi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Gusi Bengkak, Murah dan Ampuh!
Melakukan aktivitas secara rutin
Melakukan aktivitas secara rutin dapat menjaga tekanan darah tetap stabil dan menurunkan risiko gangguan ginjal.
Namun jangan lupa untuk tidak berlebihan.
"Terlalu memaksakan diri berolahraga ketika tidak sehat karena dapat menekan ginjal. Terutama bila terlalu banyak berolahraga, sehingga menyebabkan kerusakan berlebihan pada ginjal dan jaringan otot," ujar ahli nefrologi, James Simon, MD.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Mengatasi dan Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kementerian Kesehatan,health.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR