Beberapa perempuan yang menjadi public figure di Inggris dan memaafkan kecurangan suaminya adalah dari istri Dominique Strauss-Kahn hingga Lady Archer, Hillary Clinton dan pasangan pemain sepakbola yang tak terhitung jumlahnya, ada lusinan perempuan terkemuka yang menoleransi dugaan pengkhianatan pasangan mereka.
Meski begitu, publik lebih memilih dongeng tentang pengkhianat yang salah, kelihatannya. Lady Sarah Graham-Moon menjadi pahlawan perempuan yang dilecehkan ketika dia memotong pakaian suaminya yang berselingkuh menjadi berkeping-keping dan membagikan Château Latour di depan pintu rumah tetangganya, sementara Diana, Putri Wales mendapat penghargaan atas komentarnya tentang 'tiga orang dalam pernikahan' tentang perselingkuhan suaminya dengan Camilla Parker-Bowles.
Dikutip dari telegraph.co.uk, perempuan yang diajak berandai-andai mengenai pengkhianatan suaminya akan cenderung tidak memaafkan dan memilih cerai.
Namun, semua itu menjadi berubah ketika memang kenyataan itu yang terjadi.
Ketika suami berselingkuh, perempuan tidak bisa dengan seketika mematikan cinta.
Banyak perempuan berjuang untuk mempertahankan rumah tangga dan memperbaiki kecurangan suaminya.
Dampak negatif perempuan yang selalu memaafkan pasangan selingkuh
Perasaan perempuan yang lemah lembut membuatnya tak sungkan memaafkan pasangan yang sudah menodai kesucian cintanya.
Namun, terdapat dampak buruk bagi perempuan yang terlalu mudah memaafkan pasangan yang curang.
Mereka yang merasa selalu dimaafkan dan tidak mendapat sanksi apa pun atas perselingkuhannya cenderung akan melakukannya lagi.
Seorang juru bicara untuk Illicit Encounters mengatakannya dengan sederhana: “Jika tindakan Anda cenderung memiliki konsekuensi, maka Anda cenderung berusaha menghindari kesalahan dan mengabaikan keinginan semu semata.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | YouTube,telegraph,Pulse.ng,coupletherapyinc.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR