Nakita.id – Beberapa waktu lalu, jagat maya dihebohkan dengan kecelakaan yang terjadi di Magetan pada Sabtu (13/10/2018) lalu.
Kejadian nahas tersebut terjadi pada pukul 15.30 WIB. Kecelakaan tunggal yang diduga dialami pasangan berselingkuh itu terjun bebas ke jurang Sarangan sedalam 200 meter.
Mobil yang melaju dari arah Telaga Sarangan menuju Kota Magetan tersebut sebelumnya melaju dalam kecepatan tinggi.
Mobil tersebut dilaporkan terguling hingga empat kali, sebelum akhirnya ringsek di salah satu kebun sayur milik warga.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang yang bernama Ragil Supriyanto (34) dan Rini Puspitawati (26) meninggal dunia.
Istri mendiang Ragil yang bernama Tina akhirnya membuka suara mengenai curahan hatinya di acara talkshow Pagi Pagi Pasti Happy, Senin (26/11/2018).
Tina mengaku sangat sedih dengan kepergian suaminya.
"Aku sedihnya karena suamiku meninggal. Tidak (sedih karena meninggal dengan perempuan lain). Soalnya kalau masih hidup kan anak-anak masih bisa lihat ayahnya. Kalaupun misalnya selingkuh kan otomatis anaknya masih bisa lihat ayahnya," kata Tina sambil berurai air mata.
"Rasa marah tapi ada, tapi aku lebih (sedih) karena ditinggal selamanya itu," pungkas Tina.
Uya Kuya lalu bertanya apakah Tina kana memaafkan suaminya yang sudah berselingkuh andaikan sang suami masih hidup.
Baca Juga : Justin Bieber Curhat Sulitnya Jalani Pernikahan, Hindari 7 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pasangan Baru Ini
Jawaban Tina pun di luar dugaan.
"Saya maafkan, soalnya dia orangnya baik banget, pekerja keras," jelas Tina.
Mengapa Perempuan Lebih Mudah Memaafkan Pasangan Berselingkuh?
Pada kasus di atas misalnya, Tina dengan lapang dada dan berbesar hati memaafkan kesalahan mendiang suaminya.
Bahkan, andaikan suaminya masih hidup, Tina mengaku akan memaafkan suaminya yang telah berselingkuh.
Dikutip dari pulse.ng, penelitian memang menunjukkan bahwa perempuan cenderung memaafkan kesalahan pasangannya yang curang dan berselingkuh.
Bahkan, jumlah perempuan yang memaafkan pasangan berselingkuh sebanyak hampir dua kali lipat daripada pria.
Jumlah perempuan memaafkan perselingkuhan pasangan yang cukup banyak dibanding pria ini dikarenakan jumlah pria yang berselingkuh lebih banyak.
Namun, benarkah apabila pria lebih rentan selingkuh, sedangkan perempuan tidak mudah berselingkuh?
Ternyata, jawabannya justru perempuan lebih banyak yang berselingkuh Moms.
Bahkan, perempuan disebut-sebut sebagai makhluk yang pandai dalam menyembunyikan perselingkuhannya.
Akan tetapi, dalam hal memaafkan pasangan berselingkuh, perempuan lebih lapang dada dibandingkan pria.
Menurut penelitian tahun 2017 terhadap lebih dari 1.200 orang, sebanyak 60% perempuan yang sudah menikah mengaku memaafkan pasangannya yang berselingkuh.
Sedangkan untuk pria hanya sebanyak 38% yang memaafkan kecurangan pasangan.
Mengapa hal ini terjadi? Para peneliti mengungkapkan bahwa perempuan memaafkan pasangannya yang berselingkuh karena dirinya yakin bisa mengubah pasangannya ke arah lebih baik.
Sedangkan pria yang bisa mengubah pasangannya hanya sebanyak 20%.
Menurut Metro UK, "pada dasarnya, pria menganggap bahwa pepatah 'sekali menipu, selalu menipu' adalah benar, sementara perempuan lebih cenderung mengabaikan kecurangan sebagai hal yang bisa diperbaiki secara bersama-sama."
Meski perselingkuhan sangat menyakitkan bagi korbannya, nyatanya hanya 3 dari 10 pernikahan yang berakhir cerai akibat perselingkuhan.
Perselingkuhan tidak lagi menjadi syarat utama berakhirnya rumah tangga.
Publik figure yang memaafkan perselingkuhan suaminya
Perselingkuhan yang dilakukan pasangan tentunya sangat menyakiti hati perempuan yang cenderung sensitif dan lembut.
Namun, di balik kelembutannya terdapat sisi kuat setegar karang untuk mempertahankan rumah tangga.
Beberapa perempuan yang menjadi public figure di Inggris dan memaafkan kecurangan suaminya adalah dari istri Dominique Strauss-Kahn hingga Lady Archer, Hillary Clinton dan pasangan pemain sepakbola yang tak terhitung jumlahnya, ada lusinan perempuan terkemuka yang menoleransi dugaan pengkhianatan pasangan mereka.
Meski begitu, publik lebih memilih dongeng tentang pengkhianat yang salah, kelihatannya. Lady Sarah Graham-Moon menjadi pahlawan perempuan yang dilecehkan ketika dia memotong pakaian suaminya yang berselingkuh menjadi berkeping-keping dan membagikan Château Latour di depan pintu rumah tetangganya, sementara Diana, Putri Wales mendapat penghargaan atas komentarnya tentang 'tiga orang dalam pernikahan' tentang perselingkuhan suaminya dengan Camilla Parker-Bowles.
Dikutip dari telegraph.co.uk, perempuan yang diajak berandai-andai mengenai pengkhianatan suaminya akan cenderung tidak memaafkan dan memilih cerai.
Namun, semua itu menjadi berubah ketika memang kenyataan itu yang terjadi.
Ketika suami berselingkuh, perempuan tidak bisa dengan seketika mematikan cinta.
Banyak perempuan berjuang untuk mempertahankan rumah tangga dan memperbaiki kecurangan suaminya.
Dampak negatif perempuan yang selalu memaafkan pasangan selingkuh
Perasaan perempuan yang lemah lembut membuatnya tak sungkan memaafkan pasangan yang sudah menodai kesucian cintanya.
Namun, terdapat dampak buruk bagi perempuan yang terlalu mudah memaafkan pasangan yang curang.
Mereka yang merasa selalu dimaafkan dan tidak mendapat sanksi apa pun atas perselingkuhannya cenderung akan melakukannya lagi.
Seorang juru bicara untuk Illicit Encounters mengatakannya dengan sederhana: “Jika tindakan Anda cenderung memiliki konsekuensi, maka Anda cenderung berusaha menghindari kesalahan dan mengabaikan keinginan semu semata.
Dengan kata lain, jika Anda tahu Anda dapat berselingkuh dan lolos, apa yang menghentikan Anda dari berselingkuh?
Sayangnya, ini mengirimkan sinyal yang salah kepada pria, dan banyak yang mengambil keuntungan dari itu."
Jika siklus berlanjut pria akan kembali selingkuh dan akan mengulanginya hingga berkali-kali.
Hal yang harus dilakukan istri ketika suami selingkuh
Menghadapi suami berselingkuh
Banyak perempuan yang mengaku bingung ketika menghadapi perselingkuhan sang suami.
Bahkan, beberapa di antaranya melakukan hal nekat yang berujung pada hilangnya rasa respect dan tak jarang berujung tindakan criminal akibat emosi yang tak tertahan.
Dikutip dari coupletherapyinc,com, berikut beberapa cara hal yang perlu dilakukan istri ketika sang suami selingkuh.
1. Memberikan pernyataan tegas
Dapat dimengerti bahwa banyak istri yang memberikan ultimatum yang kuat bagi suaminya yang berselingkuh.
"Meminta putus hubungan ini, atau saya mengajukan cerai."
Ultimatum keras ini ternyata memiliki beberapa masalah.
Pertama, apakah Moms benar-benar serius? Atau apakah ini hanya rasa sakit Moms yang berbicara? Reaksinya cenderung defensif dan tidak jujur.
Baca Juga : Anak Mytha Lestari Rewel Akibat Akan Tumbuh Gigi, Begini Cara Mengatasinya
Inilah yang lebih baik untuk dikatakan:
“Kamu sudah dewasa. Kamu tahu apa yang kamu inginkan dari kehidupan ini. Kamu harus melakukan apa yang harus dilakukan. Saya tidak akan menghalangi kamu dan mencegahmu untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tapi tolong perhatikan. Dengarkan baik-baik. Saya tidak mau berurusan dengan situasi ini. Itu terlalu menyakitkan. Itu melanggar semua yang saya yakini.
Tolong ingat percakapan ini. Jadi jika kamu memutuskan untuk meneruskan ini, saya akan __________ (isi bagian yang kosong… tetapi jangan pernah menggertak. Apakah Moms akan mengajukan gugatan cerai? Keluar rumah? Pisah? Beri hal konkrit di sini.) Saya perlu melindungi diri dan membangun kembali hidupku. Apa yang terjadi selanjutnya terserah kamu. "
Moms tak perlu memata-matainya lagi.
Jelaskan juga bahwa Moms tidak akan melakukan apa-apa untuk memperbaiki sifatnya yang suka selingkuh.
Pastikan Moms benar-benar berkomitmen dalam tindakan tersebut dan sudah memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.
2. Siap menghadapi pertandingan panjang
Setelah memberikan pernyataan yang tegas, Moms perlu menyiapkan diri untuk pertandingan yang panjang.
Tak perlu memata-matai dan mencaci maki.
Jangan pula menunjukkan sikap agresif seolah-olah ingin mempertahankan rumah tangga dan tak bisa lepas darinya.
Moms perlu bermain cool dan cantik.
Menurut pasangan terapis Terry Real, beberapa istri juga menggunakan pendekatan perceraian "di rumah" .
Mereka akan menarik diri dari beberapa kewajiban istri dalam berumahtangga.
Ini bisa berisiko, tetapi kadang-kadang strategi yang efektif juga.
Menunjukkan emosi terkadang dibolehkan namun sangat tidak dianjurkan menggunakan pendekatan agresif.
Tetapi pendekatan ini harus dilakukan secara hati-hati dan perlu kesabaran yang panjang.
Mungkin beberapa dari Moms takut melakukan langkah ini karena khawatir suami akan lebih dekat dengan selingkuhannya.
Ini adalah waktu untuk diferensiasi, tetapi juga untuk langkah strategis.
Dads akan merasakan bagaimana kehilangan Moms bisa membuat kehidupannya terasa hampa.
3. Tenang dalam menghadapi perselingkuhan suami
Beberapa dari Moms mungkin bertanya-tanya, berapa lama kira-kira perselingkuhan berlangsung? Berbulan-bulan? Bertahun-tahun?
Perselingkuhan kecil biasanya berlangsung berbulan-bulan.
Namun, penelitian terakhir juga mengungkapkan bahwa perselingkuhan bisa berlangsung lebih dari dua tahun.
Hasil penelitian tersebut sangat penting menjadi landasan mengenai tindakan selanjutnya.
Siapkah Moms menghadapi suami berselingkuh selama lebih dari dua tahun?
Ketika selingkuh, dopamine sedang membanjiri tubuh suami.
Namun, percayalah bahwa perasaan itu akan luntur.
Selingkuhan yang awalnya terasa segar dan menarik perlahan-lahan akan terungkap jati dirinya sehingga rasa penasaran suami akan berkurang.
Saat dopamine mulai berkurang, suami akan lebih mempertimbangkan hubungannya dengan selingkuhan.
Apakah perempuan ini layak untuk perkawinan saya? Setengah kekayaan saya? Reputasiku?
4. Merawat diri
Sembari menunggu suami tersadar dari segala perbuatan buruknya yang berselingkuh, Moms perlu peduli terhadap diri sendiri.
Mungkin selama ini Moms banyak mengabaikan perawatan diri karena fokus mengurus keluarga dan suami.
Kini, saatnya Moms memanjakan diri dengan berbagai perawatan baik fisik maupun mental.
Jadilah egois mengenai perawatan diri, tetapi tidak dengan perilaku yang egois dan pendendam.
Balas dendam tidak akan membantunya mengakhiri perselingkuhannya. Moms perlu mempercantik diri dan membangkitkan gairah kehidupan.
Ambil cuti beberapa hari untuk berlibur bersama sahabat dan mencari pengalaman baru.
Beberapa penyegaran seperti ini bisa membuat Moms bahagia.
Kebahagiaan tersebut akan terpancar di wajah dan semakin menambah kecantikan Moms.
Baca Juga : Cemas Apakah Hamil atau Tidak? Ini 6 Hal yang Perlu Moms Ketahui Setelah Berhubungan Intim
5. Mencari sosok yang bisa mendukung
Di saat mengalami seperti ini, Moms membutuhkan sosok pendukung.
Namun, Moms perlu berhati-hati dalam hal ini.
Apabila Moms berniat ingin kembali ke pelukan suami setelah ia bertaubat dan tak selingkuh lagi, sebaiknya hindari orang-orang yang justru menjadi kompor dan memperkeruh keadaan.
Moms membutuhkan sosok pendukung yang ‘ramah’ akan hubugan perkawinan, bukan teman yang justru menjerumuskan Moms untuk mengambil tindakan cerai secara gegabah.
Juga, pertimbangkan untuk mendapatkan seorang terapis yang memiliki pengalaman klinis dengan perjuangan emosional dari pasangan yang terluka.
Itulah dia Moms sederet hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi perselingkuhan suami dan menghentikannya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | YouTube,telegraph,Pulse.ng,coupletherapyinc.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR