Nakita.id - Seperti diketahui, rahim merupakan organ vital bagi perempuan.
Di dalamnya, akan berkembang seorang manusia hasil pembuahan sperma dan sel telur.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa rahim memiliki peranan penting selain untuk mengandung.
Belum lama, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Arizona State University menunjukkan, bahwa organ milik wanita tersebut berpengaruh terhadap memori kerja.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan tikus sebagai bahan percobaan yang diacak menjadi empat intervensi.
Yaitu kelompok histerektomi, kelompok histerektomi plus ooforektomi, kelompok kontrol operasi, dan kelompok pembedahan palsu.
Baca Juga : Bikin Awet Muda Hingga Kurangi Risiko Kanker, Ini Khasiat Super Minum Jus Daun Pepaya
Setiap kelompok terdiri dari 14 hingga 15 tikus.
Setelah periode pemulihan selama enam minggu, setiap memori kerja hewan pengerat tersebut diuji dalam labirin air dengan delapan bagian yang memancar dari titik pusat.
Di ujung empat bagian ada platform tersembunyi yang bisa dijelajahi oleh tikus.
Tikus-tikus ditempatkan ke pusat labirin dan jika mereka berenang ke platform, mereka ditarik dari labirin.
Setiap tikus kemudian ditempatkan ke labirin lagi sehingga mereka bisa belajar.
Hasilnya, ditemukan bahwa tikus dari kelompok histerektomi bernasib lebih buruk dibandingkan dengan tikus dari kelompok lain.
Baca Juga : Bukan Hanya Pelengkap Makanan, Ini Fungsi Cemerlang Saos Tomat untuk Bersihkan Rumah!
Hal serupa terjadi pada tikus kelompok histerektomi plus ooforektomi.
Dari sinilah para peneliti berpendapat bahwa jika rahim diangkat, maka ia memiliki dampak merugikan seperti masalah memori kerja (kognisi).
“Terlihat memori kerja sangat sensitif jika terjadi sesuatu pada rahim," ungkap salah satu peneliti.
Penting untuk diketahui, memori kerja merupakan jenis pemrosesan informasi jangka pendek yang terlibat dalam melaksanakan tugas-tugas kompleks seperti belajar, penalaran, dan navigasi.
“Banyak orang yang membicarakan tentang hubungan antara otak dan ovarium. Namun belum jelas apa hubungannya,” ungkap Heather Bimonte-Nelson, penulis senior dari penelitian ini.
“Kini, setelah penelitian ini kita tahu bahwa estrogen dan progesteron memiliki efek yang ditandai pada hal-hal seperti memori.
Baca Juga : Rutin Melakukan 6 Hal Ini Setiap Hari Agar Anak Cepat Lancar Membaca
Sehingga dengan hasil ini, kami mulai berpikir tentang sistem otak rahim-ovarium dan bukan hanya sistem otak indung telur", sambungnya.
Menurut tim Bimonte-Nelson, sekitar sepertiga rahim wanita telah diambil (histerektomi) pada usia 60 tahun, dan sebagian besar operasi ini terjadi sebelum wanita mengalami menopause.
Ada banyak alasan mengapa wanita memutuskan untuk melakukan hal ini.
Namun alasan paling umum adalah fibroid (lesi jinak yang menyakitkan), endometriosis, prolaps uterus, hiperplasia (ketika lapisan uterus tebal abnormal sehingga menyebabkan perdarahan berat), dan penyakit kanker.
Sementara itu, sebagian wanita lainnya memilih tetap mempertahankan rahim mereka.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Rahim Turun
Namun dengan hasil penelitian ini, di mana rahim punya fungsi di luar kehamilan, maka ketika dokter merekomendasikan histerektomi atau wanita ingin melakukannya, sebaiknya memberitahu fungsi lain rahim ini.
Tujuannya agar wanita dapat meningkatkan kualitas hidup sehingga memikirkan ulang jika ingin melakukan operasi pengangkatan rahim.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Source | : | iflscience.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR