Lalu, bagaimana kondisi mereka yang telah menikah di usia begitu muda?
Berikut beberapa kesaksian 'korban' dari pernikahan anak yang dilansir dari laman Global Citizen.
Menggunakan nama samaran, Gloria dan Mary, berasal dari pedesaan di Zambia, Afrika membagikan kisah hidupnya untuk memberi pemahaman lebih baik tentang pernikahan anak yang kerap terjadi di lingkungannya karena masalah ekonomi.
Kisah Gloria
Orangtua Gloria menyambung hidup dengan mencari ikan di sungai untuk dijual agar bisa menghidupi anak-anaknya, dari makan hingga sekolah.
Jika tidak beruntung, terpaksa Gloria dan adik-adiknya harus melewati hari dengan rasa lapar.
Ketika ayahnya meninggal, kehidupannya menjadi semakin sulit.
"Saya seharusnya di sekolah pada saat saya menikah," ujar Gloria yang masih berusia 17 tahun.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,nakita.id,Global Citizen |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR