Sebagai seorang pengantin di usia anak-anak, Gloria juga mengalami teror dan rasa sakit dari hubungan fisik yang tidak diinginkan.
Setelah enam bulan, dia menemukan bahwa dirinya telah hamil, yang mana saat itu Gloria baru berusia 13 tahun.
"Ketika saya hamil, saya merasa sangat sakit karena saya belum siap untuk hamil pada usia itu. Saya tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara melahirkan bayi."
Ketika Gloria hamil, suaminya meninggal dunia.
Setelah pemakaman suaminya, saudara laki-laki sang suami yang juga penerus tanah serta propertinya, menikahi Gloria.
Dalam pernikahan keduanya, dia sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan dia kehilangan bayinya.
Di bawah ancaman dan tertindas, dia merasa tidak bisa mencari bantuan setelah mengalami keguguran.
Bertahun-tahun berlalu, sampai Gloria akhirnya hamil lagi.
Dia masih hamil ketika suaminya yang kedua juga meninggal dan Gloria, yang masih anak kecil, ditinggalkan sendirian saat melahirkan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,nakita.id,Global Citizen |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR