Nakita.id - Seiring perkembangan zaman di era kini, pola makan dan gaya hidup menjadi faktor tak terbantahkan yang memengaruhi kesehatan seseorang.
Dengan segudang aktivitas padat, semakin banyak orang yang malas berolahraga karena langkanya waktu luang.
Disamping itu, kebanyakan orang lebih memilih makanan yang tidak sehat dengan kandungan gula, garam dan lemak yang tinggi.
Hal ini pun memicu angka kematian akibat penyakit tidak menular kian meningkat, khususnya di Indonesia.
"Angka kematian semakin meningkat karena pola hidup yang tidak sehat seperti diet yang tidak sehat dan tidak seimbang, minimnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi minuman beralkohol juga stres," ungkap dr. Prima Yosephine, MKM selaku Kepala Subdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI dalam sesi diskusi Jakarta Food Editor's Club di Jakarta Selatan, Selasa (18/12).
Menurut data yang dirilis oleh Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profile pada 2014 menunjukkan, angka kematian masyarakat Indonesia akibat penyakit tidak menular kian melonjak yakni 56% pada 1990.
Baca Juga : Menelan Cairan Sperma Sebabkan Kehamilan dan 5 Mitos Seputar Sperma, Moms Wajib Tahu!
Angka ini terus meningkat dan menginjak angka 71% orang meninggal akibat penyakit tidak menular pada 2014.
Tak hanya memengaruhi kualitas hidup semata, fakta ini pun semakin meningkatkan anggaran yang harus dikeluarkan negara dalam penanganan penyakit katastropik yaitu sebesar Rp 13,6 Triliun pada 2015.
"Biaya ini paling besar untuk pelayanan penyakit tidak menular yaitu sebesar 23,9%," ungkap Prima.
Prima menuturkan, penyakit jantung, gagal ginjal kronik dan kanker berada pada tiga besar urutan teratas penyakit yang menghabiskan biaya paling banyak terkait pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
Ditambah lagi, hal ini diperkuat dengan fakta bahwa hanya 3 dari 10 penderita penyakit tidak menular yang menyadari bahwa dirinya menderita penyakit tertentu.
Selebihnya, kebanyakan orang tidak meyadari dirinya sakit karena tak ada gejala hingga terjadi komplikasi.
Baca Juga : Urin Mengandung Protein Selama Hamil Bisa Sebabkan Komplikasi Serius, Kenali Gejalanya!
Prima menekankan, hal ini tak lepas dari kebiasaan orang Indonesia yang cenderung memilih makanan tidak sehat untuk tubuh.
"Misalnya gorengan, enak kan itu. Sebanyak 40,7% masyarakat Indonesia sangat menggemari makanan berlemak termasuk gorengan dan makanan tinggi lemak lainnya," jelas Prima.
Selain itu, masyarakat Indonesia sebanyak 53,1% juga menyukai makanan manis sebagai makanan andalan dalam keseharian.
Tak hanya itu, keadaan semakin diperparah dengan fakta bahwa sebanyak 95,5% masyarakat Indonesia tergolong kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
"Bayangkan berarti hanya ada kurang dari 5% yang mengonsumsi sayuran dan buah," tegas Prima.
Prima pun tak lupa mengingatkan agar masyarakat lebih bijak mengonsumsi makanan dan memilih diet yang sehat agar dapat menekan penyakit yang berbahaya.
Baca Juga : Minum Segelas Air Madu Hangat di Pagi Hari Saat Perut Kosong, Rasakan 7 Manfaat Ajaib Ini
"Kami mengingatkan dengan slogan CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres dengan baik," tutup Prima.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR