Nakita.id - Ibu hamil dengan morning sickness yang parah seperti yang diderita oleh Duchess of Cambridge, Kate Middleton dapat memberi dampak serius, yakni tekanan emosional hingga enam bulan setelah kehamilan, menurut sebuah penelitian.
Penelitian yang akan dipresentasikan pada sebuah konferensi tentang hiperemesis gravidarum (HG) akan menyoroti bagaimana perempuan yang menderita kondisi tersebut merasakan tekanan akut selama kehamilan dan setengah tahun setelah melahirkan.
Pada bulan lalu Kate terpaksa mengumumkan kehamilannya lebih awal karena ia menderita morning sickness parah untuk ketiga kalinya.
HG yang memengaruhi 15.000 perempuan per tahun ini lebih dikenal dengan istilah 'morning, noon and night' sickness karena mengalami mual-muntah tanpa henti.
Morning sickness yang normal memengaruhi sekitar 70 persen ibu hamil, dan menyebabkan beberapa muntah dan ketidaknyamanan, yang biasanya melewati 12 minggu kehamilan.
Tapi mereka yang menderita HG dapat terus sakit saat pagi, siang dan malam sehingga tidak dapat memasukan asupan makanan atau minuman apapun ke dalam tubuh.
(Baca juga : Berapa Lama Morning Sickness Berlangsung)
Kondisi ini dapat memengaruhi sampai satu kehamilan di usia 33 tahun, kemudian akan berlangsung selama seluruh kehamilan, walaupun gejala biasanya berkurang setelah usia kandungan menginjak lima bulan.
Kate dirawat di Kensington Palace, karena saat itu ia sedang menjalani kehamilan keduanya, Putri Charlotte pada tahun 2014.
Studi baru yang dipublikasikan di Archives of Women's Mental Health menunjukkan dampak emosional dari penderitaan karena masalah morning sickness yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Penulis menjelaskan, “Perempuan yang mengidap HG lebih cenderung mengalami tekanan emosional dibandingkan perempuan tanpa HG selama kehamilan dan enam bulan pascapersalinan.”
Ia menambahkan hasil dari penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko tekanan emosional terutama penderita HG.Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi berat dan membuat ibu dan bayi berisiko kehilangan nutrisi penting. Penderita bisa muntah hingga 30 kali sehari, sehingga Ibu akan lebih kelelahan dan tentunya berbahaya.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR