Dijelaskan oleh Hinki, walau penyakit ini mematikan tetapi sejatinya bisa dicegah dengan imunisasi.
Tidak hanya pada anak-anak, imunisasi juga perlu dilakukan oleh orang dewasa karena kekebalan dari vaksin lama kelamaan akan berkurang.
Baca Juga : Donor Darah Dari Ibu Hamil Berbahaya Bagi Penerima Pria, Benarkah?
"Saat ini banyak orang dewasa yang menjadi pembawa (carier) kuman difteri. Walau tidak menimbulkan gejala penyakit, tapi tetap bisa menularkan," katanya.
Sehubungan dengan imunisasi difteri, agar anak-anak bisa mengikuti imunisasi, belum lama ini UNICEF bersama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri tahap 3 pada bulan Desember 2018.
Kali ini, pemberian ORI difteri dilakukan dengan sweeping (mencari sasaran/objek langsung) di pasar dan pusat perbelanjaan.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, M.Kes, mengatakan sejatinya, Banyuwangi merupakan kabupaten dengan tingkat cakupan imunisasi dasar lengkap tertinggi di Jawa Timur, yang mencapai 100%.
Hanya saja, dengan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Jawa Timur pada awal tahun 2018, maka ORI difteri pun dilakukan secara tiga tahap, dengan tahap terakhir dilakukan pada bulan ini.
Baca Juga : Sering Disalahartikan, Ternyata Alzheimer Tak Sama Dengan Demensia
"Tahun kemarin itu ada 1 kasus difteri di sini, tapi ternyata kasus luar, jadi orang Jember datang berkunjung namun kami dapat deteksi dan obati. Tahun ini tidak ada, dengan ada beberapa suspect yang setelah diperiksa hasilnya negatif," tutur Rio, panggilan akrabnya, Sabtu (22/12/2018), seperti dikutip dari suaracom.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR