Nakita.id - Bisa merasakan gerakan bayi di perut adalah hal-hal yang dinanti setiap ibu hamil.
Tanda pertama gerakan bayi yang umumnya muncul di trimester kedua ini terasa begitu mendebarkan.
Baca Juga: Catat Berbagai Perkembangan Janin pada Trimester Kedua, Moms Wajib Tahu
Lalu pada trimester ketiga, Moms kemudian bisa merasakan tendangan dan pukulan hebat, di mana satu di antaranya bisa terlihat jelas dari luar perut.
Namun bukan berarti semakin bertambah usia kehamilan lalu gerakan Si Kecil semakin kuat, Moms.
Justru gerakan itu berangsur melambat seiring berakhirnya masa kehamilan.
Baca Juga: Sudah Muncul Tanda Janin Masuk Panggul? Ini yang Harus Moms Siapkan!
Berikut ini beberapa hal yang jadi penyebab gerakan janin kurang saat memasuki trimester 3:
1. Ruang gerak semakin sempit
Penyebab gerakan janin kurang saat Moms mendekati tanggal persalinan ternyata sederhana: bayi semakin besar sehingga kehabisan ruang untuk bergerak.
Baca Juga: Hamil Trimester Akhir Raisa Ungkap Khawatir Makan Ikan, Kenapa?
Mungkin saja Si Kecil tetap aktif di dalam rahim, namun ia sama sekali tidak punya ruang untuk melakukan tendangan atau pukulan di usia kehamilan yang semakin tua.
Idealnya, bayi telah pindah ke posisi kepala di bawah dan akan tetap bertahan hingga persiapan untuk melahirkan.
Gerakan bayi yang cenderung jarang, kemudian bisa menjadi tanda perkembangan alami kehamilan.
2. Gerakan melambat vs kurang bergerak
Meski demikian perlu diperhatikan, gerakan melambat berbeda dengan gerakan janin kurang.
Yang terakhir ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan lainnya, jadi hubungi petugas kesehatan segera setelah Moms melihat adanya gerakan janin yang kurang.
Baca Juga: Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul, Perhatikan Fakta-fakta Berikut
Dokter mungkin akan memeriksa detak jantung bayi atau bahkan melakukan pemeriksaan ultrasound untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi kehamilan.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter tentang kurangnya gerakan bayi dalam perut.
3. Hitung jumlah gerakan
Baca Juga: Kapan Gerakan Janin Mulai Terasa?
Banyak dokter mendorong pasien mereka untuk menghitung jumlah tendangan setiap hari untuk melacak pergerakan bayi.
Moms bisa melakukan hal ini selama kehamilan, sepanjang trimester terakhir.
Baca Juga: Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : Pantau Gerakan Janin ya Moms
Dengan tahu jumlah tendangan bayi secara berkala, kita pun akan tahu bila sewaktu-waktu pergerakan bayi mulai berkurang.
Aturan umum dalam menghitung jumlah tendangan ialah merasakan 10 gerakan tendangan, pukulan, perubahan posisi bayi dalam periode dua jam.
4. Dorong gerakan bayi
Baca Juga: Berat Janin 12 Minggu Ternyata Sebesar Buah Plum, Perhatikan Pula Perubahan yang Moms Rasakan Ini
Jika Moms sibuk hingga tidak memerhatikan bayinya bergerak, sebaiknya sisihkan waktu setiap hari selama trimester terakhir untuk fokus pada gerakan bayi.
Berbaringlah di sisi sebelah kiri dan rasakan tendangannya.
Baca Juga: Tidak Merasakan Gerakan Janin? Bisa Jadi Mengalami Plasenta Anterior
Minum segelas air dingin atau jus dengan sedikit gula guna mendorong gerakan bayi yang mungkin sedang dalam keadaan tidur.
Menurut sebuah penelitian di Harvard Medical School, menghitung dan memerhatikan dengan seksama gerakan janin dalam rahim dapat menurunkan risiko kematian janin dalam kandungan.
Baca Juga: Baru Saja Dikaruniai Momongan? Yuk Perhatikan Makanan Ibu Hamil Trimester 1
Penyebab gerakan janin kurang menjadi alasan Moms yang hamil mengalami kekhawatiran dan ketakutan.
Menghitung gerakan janin ternyata bisa dimulai sejak usia kehamilan 28 minggu.
Saat mulai menghitung, pilih waktu di mana janin paling aktif, misalnya saat sesudah makan camilan.
Segala gerakan seperti menendang, menyentuh dinding perut atau gerakan kecil sekalipun perlu dihitung.
Nah, oleh sebab itu Moms harus sering-sering mengamati gerakan janin ya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR