Nakita.id - Aktor senior Torro Margens meninggal dunia di usia 68 tahun di RSUD Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019) dini hari, pukul 00.45 WIB.
Toma Margens, sang anak, mengatakan ayahnya didiagnosis mengidap infeksi lambung sebelum meninggal dunia.
Penyakit infeksi lambung itulah yang mengakibatkan Torro Margens muntah darah saat shooting film di Yogyakarta, November 2018 lalu dan meninggal.
Baca Juga : Meninggal dengan Tersenyum, Mbah Mijan Teringat Ucapan Torro Margens Tentang Sosok di Belakangnya!
"Penyakitnya lambung, infeksi lambung katanya dokter. Penyakitnya itu baru ketahuan kemarin pas shooting itu. Sebelumnya ngga pernah ada keluhan. Diah mah kuat banget, masih shooting terus," kata Toma dikutip dari Kompas.com.
Toma mengatakan saat muntah darah bulan November 2018 itu, Torro Margens langsung di bawa ke rumah sakit di Yogyakarta oleh kru film.
Torro Margens pun sempat menjalani rawat inap di rumah sakit selama lima hari dan dibantu oleh kru film.
Setelah itu, Torro Margens kembali pulang ke Jakarta dalam keadaan sembuh lalu dibawa pulang ke Sukabumi.
Baca Juga : Kurang Asupan Asam Folat Sebabkan Kelainan Kromosom pada Janin, Ini Takaran yang Disarankan
Lima hari di Sukabumi, Torro Margens kembali muntah darah dua kali hingga masuk rumah sakit dan dinyatakan kritis pukul 11 malam.
Esoknya, pukul 00.45 WIB dini hari Torro Margens baru dinyatakan meninggal dunia karena infeksi lambung.
"Ayahku lagi senyum. Ayah @torromargens86 udah tenang banget tidurnya ga ada yang ganggu lagi. Ayah cakep, ayah hebat, maavin toma belum bisa bikin ayah tersenyum terus.
Jadi kronologisnya: dr tgl 23 november sampe tgl 22 desember ayah itu shoting film baru nya di yogya. Sebulan ga pulang pulang. Nah tgl 23 itu ayah muntah darah di hotel di yogya. Dibawalah ke RS di yogya sama crew ph kaninga pictures sana, diurusin sama crew sana. Kurang lebih 4 hari. Terimakasih ya om udah diurusin. Terus tgl 23 pulang ke jkt sudah SEHAT. sudah bercanda dan sudah duduk sama sama anaknya semua. Terus dibawa ke sukabumi ketempat mamah. Disinipun sehat.
Baru pada hari kamis malam tgl 3 januari tadi, ayah muntah darah 2x dirumah," tulis Toma Margens di instagram.
Baca Juga : Torro Margens Meninggal Dunia, Semasa Hidup Sangat Menyukai Musik Dangdut Hingga Miliki Barang Jadul Ini
Belajar dari kasus Torro Margens, sudah saatnya kita mulai memperhatikan kesehatan lambung.
Pasalnya, orang sering kali menyepelekan penyakit lambung yang seolah terlihat tak separah penyakit kanker ganas.
Padahal penyakit ini bisa menjadi ganas dan mematikan jika penderita tak memperhatikan beberapa hal penting, salah satunya sentuhan bibir.
Jika selama ini banyak orang beranggapan masalah lambung berkaitan erat dengan makanan, ternyata ciuman pun bisa menjadi sarana penyebarannya.
Ini karena bakteri penyebab gangguan lambung, Helicobacter pylori, bisa menular melalui ciuman.
Melansir dari Kompas.com, Dokter spesialis gastroenterologi Marcellus Simadibrata mengatakan, dulu diduga penyebaran H. pylori adalah melalui alat-alat makan.
Namun, penelitian membuktikan bakteri tersebut justru menyebar dari kontak oral-oral.
Baca Juga : Disukai Banyak Orang, Ternyata 5 Makanan Ini Justru Merusak Sperma!
Dengan kata lain, seluruh aktivitas yang melibatkan kontak oral-oral, termasuk berciuman, bisa menularkan H. pylori.
"Malah alat-alat makan tidak terbukti menyebarkan H. pylori," kata Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit dr Cipto Mangunsumo (FKUI/RSCM) ini saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
H. pylori merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit dispepsia atau peradangan pada lambung, termasuk maag.
Infeksi H. pylori yang dibiarkan secara terus menerus bisa menimbulkan penyakit pencernaan lainnya, seperti ulkus hingga kanker lambung.
H. pylori terdapat pada muntahan maupun feses (kotoran) sehingga penularanya bersifat oral-fekal.
Artinya, bila ada kegiatan yang membuat mulut bersentuhan dengan cipratan muntah atau tangan yang belum dicuci setelah menyentuh feses maka risiko terinfeksi sangat tinggi.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR