Umumnya orangtua tidak punya maksud sengaja melabeli Si Kecil.
Dengan label tersebut, orangtua ingin agar Si Kecil berubah dan tidak mengulangi hal tersebut.
Saat orangtua memberi julukan “tukang ngompol” pada Si Kecil, mereka berharap agar Si Kecil tidak lagi mengompol saat tidur, maka dari itu dikatakanlah ia si tukang ngompol.
Baca Juga : #LovingNotLabelling, Menginspirasi Para Moms Agar Tak Melakukan Labelling pada Anak
Namun dampaknya malah sebaliknya, menjadi kontra.
Roslina menjelaskan, label yang diberikan oleh Moms atau Dads akan menjadi skema dalam alam berpikir Si Kecil, dan cenderung mengkristal.
Bayangkan jika Si Kecil yang disebut tukang ngompol ini punya stigma atau ciri negatif yang menempel pada kepribadiannya karena pengaruh lingkungannya tertentu tentang dirinya terkait ngompol.
Baca Juga : #LovingNotLabelling, Berikut Ilmu, Manfaat dan Keseruan yang Didapat di Acara Coaching Clinic Hypnotalk
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR