Dikenal Sehat, Almond Sebabkan Hal Fatal Ini jika Konsumsinya Berlebih

Nakita.id - Almond dikenal sebagai salah satu makanan sehat yang merupakan keluarga kacang-kacangan, almond memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Moms mungkin sering menemukan almond menjadi bagian dari makanan yang dianjurkan untuk menurunkan berat badan karena kandungan serat yang tinggi serta protein yang baik untuk dikonsumsi.

Rasa kacang ini pun lezat dan cocok dijadikan camilan berbagai kalangan usia.

Baca Juga : Susu Almond Bisa Berbahaya Bagi Ibu Hamil dengan Kriteria Ini

Almond juga bisa diolah menjadi tepung, minyak, hingga susu.

Namun melansir Stylecraze, konsumsi almond berlebihan malah berdampak buruk bagi tubuh.

Salah satunya, alih-alih membantu menurunkan berat badan, almond malah dapat menyebabkan kegemukan jika konsumsinya tidak diatur.

Beberapa dampak buruk almond cukup fatal jika Moms mengonsumsinya berlebihan.

Hati-hati Moms, simak 5 dampak buruk almond jika dikonsumsi berlebihan.

Baca Juga : Manfaat Almond dalam Menu Makan Anak

1. Kegemukan

Salah satu efek yang kerap ditemui karena konsumsi almond berlebihan ialah kegemukan.

Almond mengandung 14 gram lemak dan 163 kalori per ons.

Jika Moms tidak membakar semua kalori yang masuk ke dalam tubuh karena konsumsi almond, Moms tentu akan menumpuknya.

Baca Juga : Mantan Vanessa Angel Sempat Jadi Buronan, Mandala Shoji Akhirnya Ditahan di Lapas Salemba

Kalori yang menumpuk tanpa dibakar mengakibatkan tubuh menyimpannya sebagai lemak.

Ini dapat menyebabkan kegemukan jika sering terjadi.

Sebaiknya jika Moms tengah berusaha menurunkan berat badan, jadikan almond bagian dari jumlah 2000 kalori yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari.

Jangan menjadikan almond camilan tambahan, apalagi dikonsumsi berlebihan.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Moms baru punya bayi? Ada baiknya mengetahui rambu-rambu mengasuh anak di bawah usia 6 bulan. Berikut hal yang sebaiknya dihindari. 1.Menenangkan bayi menangis dengan cara kasar dan keras Banyak orangtua menggoyangkan anak dengan keras atau menepuk badan anak terlalu keras untuk menghentikan tangisan bayi. Hal ini sangat membahayakan anak sebab organ internal bayi yang masih halus rentan mengalami kerusakan jika digoyang atau disentuh dengan terlalu keras. . . 2. Membiarkan bayi tertidur dengan botol Dengan alasan tertentu, mungkin Moms tidak dapat menyusui sehingga menggunakan botol untuk memberinya ASI. Namun, Moms cenderung lupa dan meninggalkan botol susu di mulut bayi hingga ia tertidur. Hal ini akan menyebabkan bayi tersedak saat ia tertidur sebab ia tidak menyadarinya. . . 3.Memberikan air putih dan makanan lain selain ASI Usia 0 hingga 6 bulan, berbagai sistem di dalam tubuh bayi masih dalam pertumbuhan dan perkembangan sehingga organ juga belum sempurna. Moms jangan terlalu banyak memberikan air putih kepada bayi. Hal tersebut akan mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dan mengurangi kadar natrium di dalam tubuh. Pemberian MPASI terlalu dini juga mengakibatkan masalah pencernaan pada bayi. 4. Posisi tidur salah yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas Jangan membiarkan bayi di bawah usia 6 bulan tidur dengan tengkurap. Pada usia ini mereka belum siap untuk berada di posisi tersebut karena belum mampu mengangkat kepala dan tubuh mereka. Hal ini akan membuat mereka kesulitan bernafas dan menyebabkan komplikasi kesehatan. Moms juga jangan memberikan bantal pada bayi sebab tulang belakang dan leher mereka yang masih rapuh. Selain itu, bantal yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan bernafas. 5. Membiarkan bayi terus menerus menangis Menangis memang menjadi cara komunikasi bayi. Namun, menangis juga menandakan ada hal yang tidak nyaman bagi bayi. Untuk itu, Moms juga perlu menghentikan bayi yang bayi yang terus menangis apalagi sudah tidak ada hal yang dirasa membuatnya tidak nyaman. Para ahli mengatakan terlalu banyak menangis dapat menyebabkan trauma dan tuli pada anak. #tipsnakita #merawatbayi #newborn #nakitaid #mengasuhanak

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Feb 1, 2019 at 8:04pm PST

2. Menaikkan level racun dalam tubuh

Jika dikonsumsi berlebihan, efek samping almond cukup berbahaya.

Salah satunya menumpuk racun dalam tubuh.

Varietas almond dengan rasa pahit diketahui mengandung hydrocyanic acid atau asam beracun yang mudah larut dalam air.

Baca Juga : Mantan Vanessa Angel Sempat Jadi Buronan, Mandala Shoji Akhirnya Ditahan di Lapas Salemba

Terlalu banyak zat asam ini di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa hal fatal.

Antara lain memperlambat kerja sistem syaraf hingga menimbulkan masalah pernapasan.

3. Masalah pencernaan

Konsumsi almond terlalu banyak dapat menyebabkan sembelit dan kembung.

Almond mengandung serat yang tinggi, karena tubuh tak terbiasa mencerna jumlah besar serat jika Moms mengonsumsi berlebihan, hal ini dapat menyebabkan sistem pencernaan terganggu.

Kacang-kacangan sulit untuk dicerna dan konsumsi berlebihan mengakibatkan perut mengalami stres.

Terutama jika Moms memiliki sistem pencernaan yang lemah dan rawan mengalami masalah pencernaan, sebaiknya Moms hindari konsumsi almond berlebihan.

4. Overdosis vitamin E

Vitamin memang baik untuk tubuh, tetapi apapun yang dikonsumsi berlebihan akan memberikan efek sebaliknya.

Tubuh hanya membutuhkan 15 mg vitamin E per hari.

Hati-hati dengan almond, kandungan vitamin E pada varian kacang-kacangan ini cukup tinggi.

Baca Juga : Kecewa Berat, Ruben Onsu Sampai Bongkar Isi Chat di Ponsel Della Perez, Cari Info Soal Prostitusi Online

Jika tubuh mencapai konsumsi vitamin E hingga 1000 mg dalam sehari, dampaknya berbahaya.

Moms dapat mengalami diare, pandangan kabur, sakit kepala, dan kembung.

Hal ini dapat terjadi lo Moms, jika Moms mengonsumsi almond terlalu banyak.

5. Memunculkan bakteri

Kacang-kacangan rawan menjadi tempat perkembangan bakteri.

Namun ini dapat terjadi terutama jika almond dikonsumsi mentah tanpa dibersihkan dengan tepat.

Bakteri-bakteri yang mungkin berkembang pada almond berbahaya bagi tubuh jika sampai dikonsumsi.

Bahkan karena hal ini beberapa negara melarang almond dijual dalam bentuk mentah.

PROMOTED CONTENT