Nakita.id - Menjelang melahirkan, tepatnya pada minggu ke-30, janin sudah besar, pada perkembangan janin bulan 8 ini, janin aktif bergerak.
Berat janin pada perkembangan janin bulan 8 sudah mencapai 1.400 gram dan kisaran panjang 38 cm.
Puncak rahim yang sudah berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring dengan bertambah besarnya kehamilan pada perkembangan janin bulan 8.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 8 : Waspadai Tanda-tanda Perkembangan Janin Terhambat
Bagilah kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil pada suami dengan
memintanya meraba perut Moms.
Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul.
Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
Lihat postingan ini di Instagram
PERKEMBANGAN JANIN BULAN 8 : GANGGUAN JUMLAH AIR KETUBAN
Jumlah air ketuban harus ideal, tak boleh kelewat sedikit (oligohidramnion) maupun berlebihan (polihidramnion). Normal-tidaknya volume, biasanya ditentukan oleh "kualitas" kencing janin yang bisa dijadikan salah satu indikator ada-tidaknya kelainan ginjal dan saluran kemih.
Kecukupan volume air ketuban juga ditentukan oleh aliran darah dari plasenta ke janin dan keadaan tali pusat.
Sementara untuk mengetahui secara persis volume air ketuban dapat dilakukan dengan menghitung indeks cairan amnion melalui pemeriksaan USG.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 8 : Ternyata, Janin Sudah Bisa Menangis, Lo
Air ketuban yang sedikit bisa membuat tali pusar semakin tertekan oleh badan bayi yang kian membesar, hingga transportasi oksigen terganggu.
Bisa juga diakibatkan oleh kelainan pada tali pusat sendiri, yakni bila saat bayi
bergerak/berputar-putar sehingga tali pusatnya terlilit tanpa bisa dicegah.
Padahal, semakin sering janin berputar, lilitannya pun kemungkinan makin
kuat.
Gara-gara liliutan pula, tali pusar membentuk ikatan/simpul mati yang membuat bayi tercekik. Terlebih bila sampai terjadi dry labor atau air ketuban kering yang berakibat pada amniotic bend syndrome.
Yakni tertempelnya badan bayi pada dinding rahim yang bisa menyebabkan cacat dan perkembangannya terhambat
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR