Nakita.id - Sama seperti Moms pada umumnya, fase tantrum Si Kecil juga merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi Shireen Sungkar.
Saat tantrum tak terkendali, biasanya rawan terjadi labelling dari Moms yang emosi menghadapi Si Kecil.
Shireen Sungkar bahkan pernah merasa kesulitan menghadapinya sampai ikut menangis bersama Si Kecil, Teuku Adam Alfatih.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Selamanya Memuji Itu Baik Loh, Ini Cara Tepat Memuji Anak
Shireen Sungkar menceritakan tentang pengalamannya menghadapi Adam yang baru-baru ini sedang tantrum.
Putra sulung dari pasangan Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ini bahkan pernah tantrum selama 3 hari berturut-turut.
Meski hal ini membuat Shireen sebagai Moms kewalahan, tapi ia tetap berusaha agar jangan sampai melakukan labelling pada Adam.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak Yang Memiliki Trauma Labelling Cenderung Mendapat Nilai Jelek Di Sekolah
Shireen menyadari labelling adalah hal yang tidak boleh dilakukan pada Si Kecil.
Walaupun mengaku sudah tidak tahan dengan kerewalan Si Kecil, Shireen biasanya akan mencoba menenangkan hatinya terlebih dahulu sebelum bicara pada Adam.
Hal ini ia lakukan untuk menghindari emosi berlebihan yang berpotensi membuatnya melakukan labelling.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sering Dilakukan Tanpa Sengaja, Labelling Bisa Rusak Hubungan Ibu dan Anak
Meski begitu, ternyata Shireen juga mempunyai titik kelemahan sebagai manusia biasa.
“Yang terakhir sampe akunya ikutan nangis gara-gara udah capek banget gitu kan, jadi ikutan nangis,” cerita Shireen.
Melihat respon Shireen yang ikut menangis, Adam justru mengatakan “Mami ngga boleh nangis”.
Dengan cara itulah Shireen akhirnya bisa membuat Adam berhenti tantrum.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sederet Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Anak Miliki Perasaan Bersalah Seumur Hidup!
Shireen mengatakan, sebaiknya para Moms tidak membalas Si Kecil yang sedang keras kepala dengan tindakan yang keras pula.
“Anak itu harus dikasih kelembutan. Jangan waktu dia keras, kita ikutan keras. Kalau kayak gitu takutnya terbentuklah anak yang karakternya keras,” tutur Moms yang kini aktif membuat vlog bersama keluarganya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak yang Emosinya Meledak-ledak Salah Satu Dampak Trauma Labelling
Terkait pengalaman labelling, Moms dari 3 orang anak ini berusaha untuk tidak melabeli Si Kecil.
Pasalnya sewaktu kecil Shireen pernah dilabeli juga oleh ibundanya.
Namun Shireen memilih untuk tidak menyalahkan sang bunda karena ia menyadari ilmu parenting jaman dulu berbeda dengan yang sekarang.
“Bersyukurnya gini, sekarang itu kan ilmu parenting banyak di mana-mana. Kita bisa googling, kita bisa ke seminar, segala macem, sedangkan dulu kan jarang,” ucap Shireen.
Menurut Shireen, labelling seperti “anak bandel” atau “cengeng” tidak sebaiknya dilakukan oleh orangtua.
“Jangan lah, ucapan ibu itu kan doa, jadi jangan dilabelling anaknya,” tutup Shireen.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kiat Agar Dampak Labelling Tak Berdampak Negatif
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR