Nakita.id - Masih banyak orangtua yang belum menyadari bahaya dari melabel anak dengan ucapan dan tindakan sederhana.
Ketika menyebut Si Kecil dengan istilah, "nakal", "keras kepala", "malas" dan "bodoh", secara tidak langsung itu akan terus menempel pada karakter anak.
Ucapan-ucapan sederhana tersebut bisa bersemayam dalam memori dan terbawa hingga anak dewasa.
Melansir dari Center of Parenting Education, berikut adalah sejumlah efek dari memberi label pada anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Cara Tepat Memuji Si Kecil Tanpa Memberi Label
1. Label menempel pada anak.
Anak-anak ada dalam sebuah proses, mereka menyerap informasi setiap harinya.
Mereka tidak lahir dengan image positif pada diri dan orangtua berperan penting dalam menanamkan karakter baik.
Orangtua berperan sebagai 'cerminan' anak dan menjadi penentu apa yang ingin ditempelkan anak pada diri mereka.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kenali Efek Labelling Positif atau Negatif pada Anak, Moms Wajib Tahu!
2. Label bicara pada anak
Label membawa pesan yang sering membuat anak terpaten pada suatu perilaku atau tindakan.
Anak yang sering dilabeli dengan ucapan 'nakal' akan menafsirkan diri mereka seperti itu dan hidup dengan cara demikian.
Label adalah jalan untuk membentuk kepercayaan diri anak dan menujukkan siapa diri mereka.
Baca Juga : #LovingNotLabelling : Ucapan Ini Justru Membentuk Si Kecil Jadi Anak Sombong
3. Label mengorbankan anak
Meski dikatakan dengan candaan, tapi ucapan mengandung label itu bisa merusakan masa depan Si Kecil.
Menurut psikolog, Haim Ginott, label bisa menghancurkan hubungan orangtua dan anak ketika anak tersebut mulai bersikap seperti label yang diberikan.
Orangtua menjadi tidak sadar akan kemampuan dan pontensi anak dan justru malah memaksakan kehendak mereka.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak Yang Memiliki Trauma Labelling Cenderung Mendapat Nilai Jelek Di Sekolah
4. Label susah dibuang
Seorang anak empat tahun bernama Jason dilabeli 'kurang cerdas' oleh orangtuanya dan ia membawanya sampai ke pergaulan bersama teman-teman.
Psikolog Haim Ginott kembali menjelaskan, "Lebih mudah bagi anak untuk bersikap seperti yang dikatakan orang karena setidaknya itu familiar bagi mereka."
Belajar dari hal ini, orangtua harus berusaha mengucapkan hal-hal baik agar anak menjadi lebih percaya diri dan berpikiran positif.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Center of Parenting Education |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR