Nakita.id – Di era yang serba digital ini, sudah menjadi hal yang lumrah ketika Moms mencari informasi di media sosial, salah satunya review produk dari para influencer media sosial .
Bahkan tidak jarang, kita menjadi teracuni untuk membeli suatu produk, hanya karena review yang dibuat oleh influencer tampak begitu meyakinkan.
Kalau Moms memiliki Instagram, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama selebgram Rachel Vennya.
Ia seringkali mengunggah Instagram Story yang isinya mempromosikan produk, salah satunya adalah saffron.
Di Instagram Story-nya, Rachel begitu meyakinkan followers-nya bahwa saffron memiliki banyak manfaat untuk tubuh, bahkan saking pentingnya sampai saffron itu dibawa hingga ke luar negeri saat ia tengah berlibur.
Lantas mungkin Moms penasaran apa itu sebenarnya saffron? Apakah benar saffron memiliki khasiat baik bagi tubuh?
Melansir dari laman healthline.com, saffron adalah bumbu paling mahal di dunia, yang dibandrol dengan harga antara 500-5.000 dolar AS atau setara Rp7 juta hingga Rp70 juta per 1 pon (450 gram).
Salah satu alasan utama harga saffron begitu mahal adalah karena metode panennya yang sulit, sehingga membuat biaya produksinya menjadi mahal.
Saffron dipanen dengan tangan dari bunga Crocus sativus, yang umumnya dikenal sebagai "saffron crocus." Istilah "saffron" berlaku untuk struktur seperti benang bunga atau stigma.
Saffron berasal dari dari Yunani dan sangat digemari karena sifatnya yang seperti obat. Dikatakan bahwa orang yang makan safron akan dapat meningkatkan libido, mood, dan juga daya ingat.
Baca Juga : Hentikan Kebiasaan Minum Teh Panas Demi Kesehatan dan Umur Panjang, Ini Alasannya!
Lebih jelasnya, berikut manfaat luar biasa dari saffron:
1. Antioksidan yang kuat
Saffron mengandung beragam senyawa tanaman yang mengesankan, yang bertindak sebagai antioksidan, yaitu molekul yang melindungi sel tubuh dari radikal bebas dan stres oksidatif.
Antioksidan safron yang terkenal meliputi crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol.
Crocin dan crocetin adalah pigmen karotenoid dan bertanggung jawab atas warna merah kunyit.
Kedua senyawa tersebut memiliki sifat antidepresan, melindungi sel-sel otak terhadap kerusakan progresif, meningkatkan peradangan, mengurangi nafsu makan, dan membantu penurunan berat badan.
Sedangkan, safranal memberikan rasa dan aroma yang berbeda pada saffron.
Penelitian menunjukkan bahwa safranal dapat membantu meningkatkan suasana hati, memori, dan kemampuan belajar, serta melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.
Terakhir, kaempferol ditemukan di kelopak bunga kunyit.
Senyawa ini sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan, sifat anti kanker, dan aktivitas antidepresan.
2. Meningkatkan mood dan mengobati gejala depresi
Saffron sering dijuluki sebagai “sunshine spices”.
Bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena saffron dapat membantu mencerahkan suasana hati loh, Moms.
Dalam sebuah studi ditemukan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram yaitu pengobatan konvensional untuk depresi.
Selain itu, lebih sedikit orang mengalami efek samping dari kunyit dibandingkan dengan perawatan lain.
Terlebih lagi, baik kelopak safron dan stigma seperti benang tampak efektif untuk menyembuhkan depresi ringan hingga sedang.
Walau begitu, studi lain yang lebih matang dibutuhkan sebelum saffron dapat direkomendasikan sebagai pengobatan untuk depresi.
Baca Juga : Tanpa Kita Sadari, 6 Obat Tipes Alami Ini Sudah Ada di Rumah Lho Moms!
3. Mencegah kanker
Kandungan antioksidan yang terdapat dalam saffron dipercaya dapat membantu menetralisir radikal bebas berbahaya. Kerusakan radikal bebas sendiri telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti kanker.
Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian menggunakan tabung reaksi. Saffron dan senyawanya telah terbukti mampu untuk membunuh sel-sel kanker usus besar secara selektif atau menekan pertumbuhannya, sementara sel-sel normal dibiarkan tidak terluka.
Efek ini juga berlaku untuk sel-sel dalam kulit, sumsum tulang, prostat, paru-paru, payudara, leher rahim, dan lainnya.
Tidak berhenti sampai di situ, dalam penelitian tabung ditemukan juga hasil bahwa crocin - antioksidan utama dalam saffron ternyata dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.
4. Mengurangi gejala PMS
Pre-menstrual syndrome (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosi, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.
Sebuah studi pun menunjukkan bahwa kunyit dapat membantu mengobati gejala PMS.
Dikatakan bahwa pada wanita usia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg safron setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti iritabilitas, sakit kepala, dan nyeri.
Studi lain juga menemukan bahwa menghirup bau saffron selama 20 menit dapat membantu mengurangi gejala PMS, seperti kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol.
5. Mengurangi nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan
Ngemil adalah kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko meningkatnya berat badan.
Menurut penelitian, saffron dapat membantu mencegah ngemil dengan mengurangi nafsu makan.
Dalam sebuah studi juga dikatakan bahwa saffron dapat membantu mengurangi nafsu makan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, dan massa lemak total secara signifikan.
Baca Juga : Tahukah Moms, Makanan Pahit Ini Sebenarnya Baik untuk Kesehatan Tubuh
Risiko dan Dosis
Pada umumnya, safron bersifat aman untuk tubuh dengan sedikit atau tanpa efek samping.
Dalam jumlah standar memasak, saffron juga tampaknya tidak menimbulkan efek buruk pada manusia.
Sebagai suplemen makanan, seseorang dapat dengan aman mengonsumsi 1,5 gram safron per hari.
Di sisi lain, dosis tinggi 5 gram atau lebih dapat memiliki efek toksik. Wanita hamil harus menghindari dosis tinggi, karena dapat menyebabkan keguguran.
Seperti halnya suplemen apa pun, temuilah dokter terlebih dahulu sebelum mengambil safron dalam bentuk suplemen.
Sayangnya, saffron kerap kali dapat dipalsukan dengan bahan-bahan lain, seperti bit, serat sutera merah, kunyit, dan paprika.
Pemalsuan ini dilakukan demi memotong biaya produksi, karena saffron asli sangat mahal untuk dipanen.
Karena itu, jika Moms tertarik lebih baik membeli saffron dari merek terkemuka dan terkenal saja, ya.
Baca Juga : Pantangan Buah-buahan Bagi Ibu Hamil, Pepaya Dalam Kondisi Ini Bisa Berbahaya!
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR