Nakita.id – Ponsel memang memberikan banyak manfaat.
Namun, penggunaan ponsel yang tidak bijak, tentu dapat memberikan banyak kerugian, bahkan menghilangkan nyawa seseorang.
Seperti yang menimpa seorang gadis berusia enam tahun asal Malaysia, Sherlyn Ler.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Ia akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah hampir tenggelam di kolam renang umum Kallang Basin.
Hal tersebut disebabkan karena ia dibiarkan berenang sendirian di tengah kolam selama 4 menit hanya dengan papan dayungnya.
Sebelumnya sang instruktur, Yeo Chwee Chuan telah membawanya ke tengah kolam untuk bimbingan renang satu per satu.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Label pada Anak Membuatnya Menjadi Pribadi yang Mudah Marah
Kemudian, ia menginstruksikan Sherlyn untuk berenang ke arah tepi kolam.
Merasa yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia kemudian beralih ke murid-murid yang lain.
Yang sangat disayangkan adalah pada saat itu para penjaga kolam tidak mengetahui Sherlyn mengalami kesulitan berenang.
Berdasarkan hasil CCTV, penjaga kolam yang satu sedang menggerakkan beberapa kursi di sekitar kolam, sementara petugas yang lain justru asyik bermain dengan ponselnya.
Mirisnya lagi, ibu gadis itu yang berada di sekitar kolam juga tidak melihat keadaan Sherlyn, karena sedang sibuk bermain ponsel dan mengobrol dengan orang lain.
Alhasil Sherlyn yang tingginya hanya sekitar 1,1 meter, tenggelam di bawah air dalam keadaan pingsan.
Ia ditemukan oleh dua temannya, yang kemudian baru memberi tahu penjaga kolam.
Baca Juga : Babak Baru Kemelut Rumah Tangga Evi Masamba, Singgung Orang Ketiga
Sherlyn diberikan CPR dan dilarikan ke rumah sakit, namun ia tidak sadarkan diri sampai 20 hari lamanya.
Sherlyn pun dinyatakan meninggal, karena kekurangan oksigen dan adanya aliran darah yang masuk ke otaknya setelah kecelakaan renang.
Aparat hukum setempat pun menghukum para penjaga kolam yang bertugas, karena dinilai telah lalai.
Penjaga kolam seharusnya fokus untuk menjaga orang-orang yang sedang berenang, terutama anak-anak. Karena tenggelam terjadi dengan begitu cepat antara 20 sampai 60 detik.
Sang instruktur juga dikecam oleh banyak orang, karena idealnya seorang anak, terutama yang bukan perenang independen, seharusnya dijaga dalam jangkauan lengan.
Sementara, pada saat kejadian Sherlyn berjarak 10 meter dari pelatihnya.
Skors pun dilayangkan untuk si pelatih, sedangkan dua penjaga kolam langsung diberhentikan kerja.
Wah bahaya sekali ya, Moms.
Jangan sampai ponsel merugikan kita, apalagi menghilangkan nyawa orang yang kita sayangi ya Moms.
Baca Juga : Dicecar Pertanyaan oleh Melaney Ricardo Seputar Tidur Sekamar dengan Gisel, Respon Wijin Justru Jadi Sorotan
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | worldofbuzz.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR