Nakita.id -Tidak selamanya anak kita bersikap manis dan sopan, Moms.
Entah kenapa suatu ketika mereka pasti menunjukkan sifat melawan.
Sifat itu kerap kita kategrikan menjadi sikap nakal.
Mereka seolah dengan sengaja melakukan sesuatu yang dilarang, atau sulit diatur.
Perlu Moms ketahui, sebenarnya anak-anak menggunakan aksi atau perbuatan untuk menyampaikan perasaan ataupun pikiran mereka.
Baca Juga : Hati-Hati Kalau Moms Hamil Suka Minum Kopi dan yang Manis, Ada Risiko Ini!
Seringnya, cara itu dipakai karena mereka merasa tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.
Tidak jarang cara yang dipilih anak untuk menyampaikan pikiran mereka terlihat seperti anak nakal.
Karenanya, penting bagi Moms untuk sigap memahami apa alasan anak hingga ia bersikap tak pantas.
Psikoterapis dan penulis buku psikologi 13 Things Mentally Strong People Don’t Do, Amy Morin, menyebut ada alasan di balik perilaku nakal pada anak-anak, yaitu:
1. Meminta perhatian
Ketika anak-anak menginginkan perhatian dari orangtua dan tak mendapatkannya, maka mengamuk atau memukul adalah salah satu cara yang dipilih.
Meskipun tahu bakal dimarahi setelah melakukan perbuatan nakal itu, anak-anak tetap menjadikannya sebagai cara untuk mendapat perhatian.
Mereka ingin orang dewasa di sekitar mereka melihat, berbicara dan memberikan perhatian penuh pada mereka.
Untuk orangtua, cara untuk meredam kebiasaan anak seperti ini adalah dengan bereaksi positif saat mereka menunjukkan haus perhatian.
2. Mencontoh orang lain
Anak-anak belajar bersikap dengan cara melihat orang lain.
Baik itu dengan cara menyaksikan aksi-aksi nakal teman di sekolah atau dari tontonan di televisi.
Baca Juga : Kacang Tanah Sering Disalahkan Sebabkan Berjerawat, Ternyata Punya Manfaat Cegah Penyakit Jantung
Karena itu sangat penting bagi orangtua untuk membatasi apa yang mereka lihat.
Pantau apa yang anak-anak tonton di televisi, video game yang dimainkan, atau bahkan yang mereka saksikan lewat internet.
3. Menguji kesabaran
Ketika orangtua menetapkan aturan pada anak mengenai apa saja yang tidak boleh mereka lakukan, anak-anak umumnya ingin mengetahui seberapa serius orangtua mereka dengan aturan tersebut.
Tidak jarang anak-anak sengaja bersikap nakal untuk mengetahui apa hukumannya jika mereka tidak mengikuti aturan.
Baca Juga : Menu Makanan Sehat yang Bisa Membuat ASI Lancar dan Deras Saat Puasa!
Artinya, penting bagi orangtua untuk membuat batasan yang jelas dan menyampaikan konsekuensi hukuman yang akan mereka berikan jika si anak melanggar aturan.
Kalau anak-anak merasa orangtua mereka tidak serius dengan aturan tersebut, besar kemungkinan anak akan sengaja melanggarnya.
4. Minim keterampilan
Terkadang masalah perilaku anak muncul karena kurangnya keterampilan yang dimiliki.
Seorang anak yang minim kemampuan bersosialisasi bisa saja memukul anak yang lain ketika dia merasa tidak senang.
Sama halnya dengan anak yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga : Rasakan Ketidakadilan dalam Kasus yang Menjeratnya, Vanessa Angel Berikan Doa Mengejutkan!
Biasanya mereka memilih tidak mau membereskan kamar mereka ketika dia mendapati mainannya tidak lagi muat dalam kotak mainan.
Jika sudah seperti ini, orangtua harus mengajarkan kedisiplinan dan keterampilan lain kepada anak.
Ketika anak berlaku nakal, sebaiknya ajarkan apa yang seharusnya dia lakukan, daripada mengajarkan tentang konsekuensi yang harus diterimanya karena nakal.
5. Tidak mampu mengendalikan emosi
Anak-anak sering tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan atas perasaan yang mereka miliki. Akhirnya mereka pun lebih mudah merasa marah dan menjadi agresif.
Baca Juga : Menderita Penyakit yang Sama, Ini Pesan Sutopo Purwo Nugroho untuk Ani Yudhoyono
Bahkan, anak-anak pun dapat bersikap berlebihan ketika merasa senang, tertekan, ataupun bosan.
Anak-anak harus diberitahu tentang cara yang sehat ketika merasa sedih, kecewa ataupun cemas.
KOMENTAR