“Di sini peran anak-anak mulai besar karena kami mulai diskusi itinerary dan pilihan aktivitas,” kata Didi.
“Contohnya waktu ke Singapura, anak-anak dilibatkan dalam memilih mau ngapain aja di sana. Sebelum pergi ke Lombok, kami sama-sama hunting perlengkapan untuk bermain di pantai,” kata Didi.
“Waktu ke Gunung Bromo, sebelumnya anak-anak mencari tahu apa itu gunung berapi, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Didi memperoleh informasi mengenai berbagai hal seputar destinasi wisata dari banyak sumber, baik itu internet maupun referensi dari teman-teman.
Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ia mencoba tempat penginapan, tujuan wisata, atau aktivitas yang baru.
Baca Juga : Moms, Lakukan 4 Kegiatan Ini Sebelum Hamil Agar Tidak Menyesal Kelak
Untuk tempat tujuan yang benar-benar berkesan, bisa saja dikunjungi lagi.
Menurut Didi, banyak keuntungan yang didapat jika mengatur liburan sendiri ketimbang mengikuti paket tur dari agen wisata.
Misalnya, ketika berlibur ke Yogyakarta dengan mengendarai mobil pribadi.
“Karena tujuannya fun-trip, kami transit dan explore beberapa kota sebelum tiba di tujuan utama,” kata Didi.
“Perjalanannya jadi sangat panjang namun justru menyenangkan untuk keluarga. Yang nyetir saya dan suami, dan kami happy karena enggak terlalu lelah,” kata pemilik usaha katering ini.
Bagi Ninta, keuntungan utama dengan mengatur liburan sendiri adalah waktu yang fleksibel mengingat putra-putrinya yang masih balita.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Bayu Probo |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR