Ia kemudian segera dilarikan ke rumah Sakit Univerity College London (UCL).
Di sana, dokter menemukan bahwa retakan leher Kunicki pada malam itu telah merusak arteri vertebralisnya.
Arteri vertebralis adalah salah satu arteri utama yang berada leher.
Akibat retakkan leher tersebut, muncul lah gumpalan darah yang memicu stroke dan bahkan menyebabkan kelumpuhan di tubuh bagian kiri Kunicki.
Menurut John Hopkins Medicine, ketika seseorang meretakkan leher, punggung, atau jari mereka, bunyi itu berasal dari "gelembung" nitrogen di dalam kapsul yang melindungi persendian atau ligamen saat mereka meregangkan dan membenturkan kembali ke tempatnya.
Baca Juga : Sisa Uang Hanya Rp 19 Ribu, Caleg Gagal Ini Tidur Bersama Tunawisma dan Mengaku Akan Jual Ginjal
Pada kebanyakan kasus, kebiasaan ini dianggap tidak berbahaya.
Namun, jika bunyi tersebut disertai dengan rasa sakit apalagi bengkak, bisa jadi ada indikasi cedera dan memerlukan perhatian medis.
Robert Glatter yang bertugas di Lenox Hill Hospital, New York City menyebutkan bahwa secara umum retakkan leher perlu dihindari, karena hal tersebut bisa menyebabkan pecahnya dinding pembuluh darah kritis yang memasok darah ke otak.
Baca Juga : Gara-gara Kebiasaan Ini, Ginjal Bocah 9 Tahun Menyimpan 56 Batu Ginjal, Kebiasaan No 4 Sering Dilakukan!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR