"Robekan di dinding pembuluh darah dapat menyebabkan stroke jika gumpalan darah terbentuk di lokasi cedera, dan kemudian pecah dan menghambat aliran darah ke otak," ungkap dr. Glatter.
Tak hanya itu, menurut Glatter, meretakkan leher juga dapat merusak saraf, ligamen, dan tulang.
Ahli bedah mengatakan bahwa arteri pada tubuh Kunicki yang rusak dapat diperbaiki, namun mereka menyatakan tidak dapat menghilangkan bekuan darah yang terbentuk.
Meski begitu, gumpalan darah itu diperkirakan akan larut seiring waktu tanpa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga : Derita Penyakit Kejiwaan, Andi Soraya Ungkap Sifat Asli Steve Emmanuel
Dengan kata lain, kelumpuhan yang dialami Kunicki akan terjadi pada beberapa minggu setelah operasi saja.
Setelah satu bulan menjalani terapi fisik, Kunicki diperkirakan bisa mendapatkan kembali beberapa gerakan di anggota badan dan jari-jarinya, meskipun dia masih harus menjalani beberapa bulan rehabilitasi.
Glatter juga menegaskan bahwa, "Tidak ada cara yang benar-benar ‘aman’ untuk meretakkan leher. Lebih baik hindari melakukan kebiasaan tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan”.
Baca Juga : Bikin Social Experiment Jadi Tukang Jamu, Aurel Malah Dikasihani Warganet, Ada Apa?
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Wanita Ini Lumpuh Setelah Meretakkan Lehernya Hingga Berbunyi 'Kerek'
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR