Ahli gizi Ellyn Satter mengatakan bahwa anak akan mengonsumsi makanan karena mereka belajar untuk menikmatinya, bukan karena mereka harus "dicekik" terlebih dahulu.
Ketika anak makan di ruang makan, ia merasa punya kebebasan untuk memilih apa pun makanan yang tersaji di meja makan.
Kondisi seperti ini bisa membuat diri mereka merasa nyaman, dan hal ini dapat memperluas keinginan mereka untuk mencoba lebih banyak makanan.
Baca Juga : Ingin Satukan Cinta, Sepasang Pengantin Harus Rayakan Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir
Melibatkan makanan dalam kehidupan anak juga bisa menjadi siasat agar mereka mau makan sehat.
Contohnya seperti menanam sayuran di belakang rumah, atau ke pasar bersama untuk membeli dan memilih buah yang belum pernah ia coba sebelumnya.
Biarkan Si Kecil membantu menyiapkan makanan di dapur sebelum disajikan, atau baca buku bersama tentang cara menanam tomat.
Baca Juga : Menghilangkan Selulit Secara Alami Hanya #5MenitAja dengan Ampas Kopi
Tidak perlu dibuat serius, yang terpenting adalah keterlibatan anak.
3. Jangan "melunak" pada Si Kecil
Ada kecenderungan bahwa orangtua akan menawarkan makanan alternatif ketika anak mereka enggan memakan apa yang sudah tersaji di meja makan.
Ada kalanya Moms ingin memberikan anak makanan favoritnya demi Si Kecil bisa makan.
Namun, selain repot karena Moms harus menyiapkan makanan kedua, sikap ini juga mendorong Si Kecil untuk langsung menolak dan meminta makanan lain jika ia tidak ingin memakan makanan tersebut.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | livestrong.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR