Perhatikan pula seberapa banyak cairan terbuang melalui keringat dan kapan buang air kecil.
Keadaan demam tinggi, diare, atau muntah juga sangat berpengaruh pada hilangnya banyak cairan dari tubuh.
Cairan yang hilang dari tubuh bersifat elektrolit, yang mana merupakan mineral dalam darah dan cairan tubuh yang memengaruhi cara kerja otot dan saraf.
Ketika tubuh kehilangan elektrolit, maka cairan tersebut harus segera kembali diganti.
Baca Juga : Tips Sehat Mudik Lebaran, Tetap Fokus Meski Nyetir Sambil Puasa
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan cairan elektrolit, mulai dari rutin makan daging, sayur, dan buah-buahan.
Bahkan ada juga minuman olahraga, permen karet, dan tablet yang juga mengandung elektrolit.
Meski begitu, tentu pencegahan akan lebih baik dilakukan sebelum terjadinya dehidrasi. Berikut beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan:
Pencegahan untuk bayi dan anak kecil
Anak-anak juga dapat mengalami dehidrasi seperti orang dewasa, maka pastikan Si Kecil mengonsumsi banyak air dan cairan lain, apalagi jika ia sangat aktif secara fisik atau cuaca sedang panas.
Baca Juga : Komedian Senior Indonesia Rudy Djamil Meninggal karena Dehidrasi, Ini Gejala Dehidrasi Membahayakan Tubuh
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | webmd.com,health.grid.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR