Nakita.id - Belum lama ini, beredar berita tentang meninggalnya seorang pramugari Lion Air.
Nahasnya, pramugari cantik tersebut meninggal dunia setelah mengalami gigitan nyamuk.
Mengutip dari The Sun, pramugari Lion Air Thailand yang bernama Apitchaya Jareondee ini meninggal dunia tiga hari setelah digigit nyamuk.
Awalnya, setelah digigit nyamuk, Apitchaya mengalami demam tinggi.
Apitchaya mengeluhkan demam tinggi yang ia alami, dan juga sakit kepala yang cukup parah.
Ia akhirnya memutuskan untuk ke rumah sakit yang terletak di daerah Chiang Mai, Thailand Utara.
Baca Juga: Suhu Udara Lebih Dingin dari Biasanya akan Terjadi hingga Desember, Ternyata ini Penyebabnya
Dokter lantas mengetahui penyebab keluhan Apitchaya karena gigitan nyamuk yang ia alami beberapa waktu sebelumnya.
Gigitan nyamuk tersebut menjadi faktor utama gangguan kesehatan yang saat itu dialami Apitchaya.
Dokter pun mendiagnosis Apitchaya terkena demam berdarah karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Atas diagonisis tersebut, dokter menyarankan Apitchaya untuk cek darah setiap harinya, agar kondisinya makin stabil.
Sayangnya, kondisi Apitchaya justru makin memburuk bahkan kondisinya semakin parah.
Dokter kemudian mengatakan bila Apitchaya sudah mengalami pendarahan internal.
Baca Juga: 2 Tahun Pacaran 'Online', Seorang Pria Ditipu Nenek-Nenek, Terbongkar Saat Hari Pernikahan
Tak hanya sampai di situ, Apitchaya kemudian didiagnosis mengalami kegagalan organ tubuh dalam.
Tiga hari setelah gigitan nyamu, tepatnya pada Senin (5/8/2019), Apitchaya dinyatakan meninggal dunia.
Mengutip dari Daily Star, jasadnya lantas dibawa ke kampung halamannya, Provinsi Nan.
Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Ini Alasan Memakai 'Hercules' Sebagai Nama Belakangnya
Sang sepupu yang bernama Surin Jareondee mengatakan bila saudaranya sebenarnya sudah cukup menjaga kesehatan dan kebersihan.
Bahkan, dikatakan Surin bila Apitchaya selalu berusaha menutup jendela dan melakukan upaya lain agar tak terjangkit demam berdarah yang disebabkan karena gigitan nyamuk, terlebih selama musim hujan.
"Ini sudah masuk musim hujan dan banyak nyamuk berkeliaran di halaman rumah.
"Cuacanya juga sedang tidak bagus, jadi kita jarang keluar rumah dan menutup pintu serta jendela," ujar Surin.
Meski begitu, Surin tak bisa mengelak bila nyamuk bisa datang dari mana saja.
"Tapi nyamuknya memang ada di mana-mana.
"Tadinya kami selalu meremehkan nyamuk, tapi ternyata salah.
"Mereka jaug lebih berbahaya daripada apa yang kami kira," ujarnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Daily Star,The Sun |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR