2. Dyskinetic cerebral palsy
Jenis yang kedua adalah Dyskinetic cerebral palsy.
Jika seseorang memiliki cerebral palsy diskinetik, otot-otot mungkin menjadi terlalu kencang atau terlalu kendur.
Hal ini mengakibatkan gerakan menjadi tidak terkendali.
Jika otot-otot di wajah atau mulut terpengaruh, wajah penderita mungkin akan terlihat cemberut, mengeluarkan liur dan kesulitan berbicara.
Ada beberapa jenis dyskinetic cerebral palsy, seperti Athetoid yang menyebabkan gerakan lambat, melengkung dan seperti menggeliat, Koreoreetoid yang menyebabkan gerakan tidak terarah dan tidak terkontrol, dan terakhir dystonic yang menyebabkan ketidaknormalan otot.
3. Ataxic Cerebral Palsy
Cerebral palsy jenis ini jarang terjadi.
Tipe ini menyebabkan masalah dengan koordinasi dan keseimbangan mengakibatkan si penderita tidak bisa berjalan dengan stabil.
Penderita juga mungkin gemetar dan bisa membuatnya sulit untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kemantapan, seperti menulis.
4. Cerebral palsy campuran
Cerebral palsy campuran ini memiliki gejala lebih dari satu jenis.
Kebanyakan penderita memiliki kombinasi spastik dan diskinetik.
Gejala yang ditunjukkan bila bayi menderita cerebral palsy adalah keterlambatan dalam melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat dilakukan bayi di usia tertentu.
Baca Juga: Rayakan Hari Tani, TaniHub Ajak Semua Kalangan Cintai Pertanian Indonesia Lewat TaniFest
Contohnya seperti berguling, merambat, berdiri, berjalan, duduk, dan lain-lain.
Tetapi tidak semua gejala yang mirip dapat mengindikasikan bahwa bayi terkena cerebral palsy lho, Moms.
Untuk lebih pastinya, tanyakan pada dokter yang dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai gejala yang ditunjukkan Si Kecil.
Sehingga dapat mengetahui apakah Si Kecil menderita cerebral palsy atau tidak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | webmd.com,kidshealth.org |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR