Ke depannya, peneliti berencana untuk melakukan evaluasi lanjutan terhadap anak-anak yang menjadi responden penelitian saat mereka berusia 9-10 tahun.
Evaluasi ini bertujuan untuk mencari tahu, apakah risiko gangguan kecemasan dan depresi pada batita ini dapat terus bertahan sejalan dengan pertambahan usia anak.
Baca Juga: Meski Tak Melahirkan, Dads Juga Bisa Alami Depresi Postpartum, Lho
Sementara itu, melansir kompas.com, depresi pada balita biasanya dipicu dari lingkungan, khususnya dari kasih sayang orang di sekelilingnya.
Jika kasih sayang itu tidak ada, maka akan cenderung menimbulkan depresi pada anak.
Source | : | Kompas.com,nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR