Nakita.id - Mengajari Si Kecil makan sendiri adalah hal penting yang kerap disepelekan orang tua.
Banyak Moms dan Dads berpikir Si Kecil akan mengerti cara makan dengan sendirinya tanpa perlu pelajaran khusus.
Padahal bila tidak distimulasi dengan baik, bukan tidak mungkin Si Kecil akan kesulitan untukmakan sendiri.
Baca Juga: Larang Anak Makan Cokelat? Siapa Sangka Ternyata Cokelat Bisa Sembuhkan Batuk
Jangan remehkan usia bayi untuk mengajarkan sesuatu, Moms.
Justru karena usianya masih sangat dini, seorang anak malah akan belajar banyak hal, termasuk bagaimana mengaktifkan motorik halusnya.
Saat Moms memberi kesempatan Si Kecil untuk makan sendiri, ia akan belajar makan dengan menjimpit makanan di tangannya, meng-genggam, menyuap makanan, memegang sendok, memainkan sendok, atau mengambil sesuatu dengan sendok.
Agar bisa makan sendiri, tentunya dibutuhkan contoh dari lingkungan.
Selain itu, Si Kecil juga harus sudah menguasai keterampilan duduk, baik dengan ditopang atau duduk sendiri.
Selanjutnya, dengan belajar makan sendiri, Si Kecil akan memperoleh manfaat berikut:
Baca Juga: Apakah Memberikan Anak Makan Ikan Dapat Membuat Tidur Lebih Nyenyak? Ini Jawabannya
1. Melatih koordinasi antar anggota tubuh dengan pancaindra
Contohnya, Si Kecil belajar mengoordinasikan dua tangannya supaya tidak saling serobot dan bisa bekerja masing-masing yang terkadang harus saling melengkapi dan membantu.
Aktivitas makan juga mengajarkan koordinasi antara mata (melihat makanan) dan tangan (mengambil makanan).
2. Melatih kemandirian
Keterampilan makan sendiri nantinya harus dikuasai anak sebagai salah satu kegiatan bantu diri yang paling dasar.
Dengan bagitu, Si Kecil akan mampu berkembang mandiri.
3. Melatih koordinasi oral
Baca Juga: Mertua Sandra Dewi Beri Komentar Mengejutkan Saat Lihat Napsu Makan Raphael Moeis:
Gerakan seperti membuka mulut, mengunyah, hingga menelan bukanlah hal yang sepele lho, Moms.
Jika tahapan ini sukses, kecil kemungkinan Moms akan mendapatkan Si Kecil mengemut makanannya.
4. Melatih kemampuan kognitif
Bayi membentuk pemahaman dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensorik dengan tindakan fisik.
Misalnya, aktivitas makan dipahami dengan memegang alat makan (sendok) atau menggunakan tangan, mengambil makanan, lalu memasukkannya ke mulut.
Bayi juga menstimulasi sensori pengecapnya dengan merasakan makanan bertekstur lembut atau kasar, berasa manis atau agak asam, bersuhu hangat atau dingin.
Manfaat lain dari mengenalkan aktivitas ini adalah sebagai media penanaman nilai-nilai kebaikan dan rasa syukur atas makanan yang tersedia di hari itu.
Baca Juga: Anak Hanya Mau Makan Makanan yang Disukainya? Begini Cara Mengatasinya
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR