Nakita.id - Saat waktu melahirkan tiba, ada satu hal yang paling diinginkan tiap perempuan, yang tak lain dan tak bukan ialah untuk menghilangkan rasa sakit.
Tapi, pengorbanan tiap ibu tampaknya tak hanya sampai di sini. Ada penderitaan lain terlepas dari rasa nyeri persalinan, yakni keluhan lain usai melahirkan, entah itu terjadi bengkak, infeksi, dan lain sebagainya.
Sering kali Moms yang menjalani persalinan juga mengalami sakit punggung saat berada di ruang persalinan.
Baca juga : Catat, Ini 3 Mitos Melahirkan yang Ternyata Disalahkan Para Ahli
Apa yang menyebabkan sakit punggung saat persalinan?
Ketika bayi bersiap-siap untuk lahir ke dunia, kepala janin terkadang bisa terhambat di bagian tulang belakang ibu.
Hal ini menyebabkan rasa sakit yang parah di punggung bagian bawah disamping kontraksi rahim. Hal ini juga bisa menyiksa daripada bila Moms hanya merasakan sakit karena persalinan normal atau sesar.
Terjadinya kontraksi rahim juga bisa menyebabkan rasa sakit selama persalinan dan dapat ditangani melalui beberapa intervensi medis yang dibantu.
Cara menenangkan rasa sakit:
1. Menggunakan bola fitness. Tekan-tekan bola fitness dengan menggunakan punggung dan sandarkan pada dinding sambil berdiri tegak.
Dengan lembut, dorong bola ke belakang dengan punggung. Ingat, tekan punggung di daerah yang mengeluarkan rasa sakit maksimal.
Bola akan memberikan tekanan dan membantu Moms mengatasi rasa sakit yang sedang diderita. Cobalah latihan ini selama lima sampai 10 menit secara rutin.
Jika Moms memilih untuk melakukannya dalam posisi berbaring, posisikan bola di bawah tulang ekor dan berbaringlah di kasur busa dengan waktu selama lima sampai 10 menit juga.
Tapi diingat ya, latihan ini sebaiknya berada di bawah pengawasan ahli dokter atau petugas kesehatan. Jangan mencobanya sendiri jika dokter menyarankan Moms untuk tidak melakukannya.
Baca juga : Melahirkan Tanpa Sakit, Ini Caranya
2. Cobalah akupresur: Tapi lakukan ini dengan staf terlatih atau ahli akupresur.
Gunakan tekanan jari tangan yang kuat, tepat di telapak kaki yang bisa membantu meringankan sakit punggung saat persalinan.
Tapi tangan yang tidak berpengalaman bisa menyebabkan masalah kesehatan lain. Ingatlah, meskipun akupresur bisa mengatasi rasa sakit secara instan, menekan titik yang salah dapat menyebabkan bahaya serius pada janin.
Bila Moms tak yakin dengan cara ini, cobalah masukkan opsi lain ke dalam rencana persalinan.
3. Gunakan kemasan berisi air panas atau dingin secara bergantian: Mintalah seseorang dari keluarga untuk membantu mengaplikasikan kemasan yang berisi air panas dan dingin tepat di punggung Moms.
Gunakan botol air panas yang telah dibungkus handuk atau alas pemanas bergantian dengan es batu yang dibungkus handuk atau bungkus es. Ini membantu meringankan rasa sakit.
Baca juga : Saat Mama Melahirkan, Sakitnya Seperti 20 Tulang Patah Bersamaan
4. Ubah postur tubuh: Rasa sakit di punggung saat persalinan, dan hanya berbaring menunggu saja tidak akan mampu meredakan sakitnya.
Ubah posisi tidur, berjalan, berjongkok, duduklah di atas kursi dengan dada bersandar ke sandaran punggung atau berbaring di tempat tidur di sisi kiri dengan lutut sedikit tertekuk. Cobalah salah satu posisi ini untuk menenangkan diri.
5. Mintalah tekanan yang berlawanan: Tekanan yang berlawanan dapat diterapkan di buku-buku jari atau tumit tangan yang digerakkan melingkar di punggung bawah, di tempat yang paling sakit.
Tapi pastikan orang yang memijat Moms telah mempelajari segala hal tentang pijat ibu hamil selama kelas antenatal. Jika tidak, sebaiknya Moms meminta bantuan staf rumah sakit.
6. Lakukan pijat ringan di area tertentu: Minyak aromaterapi bekerja dengan efektif pada Moms yang bersalin.
Berbaringlah di sisi kiri dengan menggunakan bantal di bawah kepala dan di antara kedua lutut.
Mintalah pasangan untuk mengoleskan minyak aromaterapi tersebut lalu tekan menggunakan ibu jari pada area atas bokong atau dengan lembut membelai setiap sisi tulang belakang dengan tumit tangan. (*)
(Avrizella Quenda / nakita.id)
Source | : | Tabloid Nakita,the bump,everydayhealth.com,American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) |
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR