Nakita.id - Penyakit diabetes melitus atau dalam bahasa awamnya disebut kencing manis kerap diidentikkan dengan kecenderungan mengonsumsi makanan manis.
Diabetes juga disebut-sebut muncul karena doyan mengonsumsi makanan/minuman yang manis.
Padahal ada banyak makanan/minuman tidak manis, bahkan tidak berasa, namun dapat memunculkan risiko terkena diabetes.
Beberapa mungkin sudah Moms kenal. Nah, agar risiko diabetes tidak muncul, berikut berapa jenis makanan yang sebaiknya tak dikonsumsi berlebihan;
Baca juga: Moms Perlu Tahu, Komplikasi Yang Mungkin Muncul Bila Anak Kena Diabetes
* Kismis
Bahan tambahan untuk menghias kue ini ternyata dapat menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat lhoh Moms!
Hal ini terjadi karena kandungan gula alami yang berasal dari buah-buahan yang mengalami perubahan komposisi ketika proses pengeringan buah-buahan tersebut, menyebabkan kismis berbahaya bagi penderita diabetes.
Jadi ada baiknya Moms dapat menambahkan buiah alami saja ya untuk tambahan dalam kue, tanpa ada proses apapun.
* Roti tawar putih
Waduh, makanan yang kerap menjadi menu sarapan ini banyak disukai oleh anak-anak dan orang dewasa; ternyata juga menjadi makanan yang bisa membuat naiknya kadar gula naik dengan cepat.
Hal ini karena roti terbuat dari pati apami tepung, serta jumlah kalori yang tinggi.
Kandungan karbohidrat menjadi gula yang kompleks dalam tubuh yang sulit digunakan dalam metabolisme tubuh, akibatnya tubuh secara otomatis membutuhkan insulin lebih banyak.
Untuk itu yuk Moms ganti roti putih dengan roti gandum untuk menu sarapan buah hati kesayangan.
Baca juga: Tren Roti Panggang
* Kentang goreng
Nah, camilan kentang goreng untuk menemani menonton acara televisi memang sulit untuk ditolak ya.
Ternyata kentang goreng wajib untuk diwaspadai karena terdapat kandungan banyak minyak dan karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Karbohidrat membutuhkan usaha insulin untuk mendukung metabolisme tubuh sehingga kentang goreng sulit dicerna oleh organ tubuh.
Namun bukan berarti kentang tidak boleh dimakan, karena Moms dapat mengakalinya dengan mengukus kentang untuk camilan sehat.
* Nasi putih
Wah, siapa sangka makanan utama masyarakat Indonesia ini ternyata mengandung nilai karbohidrat amat tinggi yang mendorong kadar gula naik dengan cepatnya.
Orang yang menderita diabetes tipe dua harus mengurangi jumlah nasi atau menggantinya dengan makanan lain, nasi merah misalkan.
Baca juga: Si Kecil Tak Doyan Nasi? Ini Dia 3 Makanan Pengganti Yang Sehat!
* Minuman soda
Nah, kurangi pemberian soda kepada anak-anak ya Moms karena gula tambahan dan pemanis buatan didalamnya membuat tingkat kemanisan menjadi lebih tinggi dibandingkan gula biasa.
Karena itu, banyak minum soda akan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kencing maniis.
* Makanan cepat saji
Makanan yang kerap disebut junk food ini memang lezat dan praktis ya, sekaligus berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering.
Kandungan kalori didalamnya akan membuat diabetes melitus mengintai lhoh. Waduh!
Baca juga: Terungkap! Ini Rahasia Kentang Goreng Renyah ala Resto Cepat Saji
* Daging berlemak
Makan daging sangat dianjurkan karena mengandung protein yang berguna bagi tumbuh kembang anak.
Namun hindari daging yang berlemak karena akan meningkatkan peluang terkena diabetes.
Lemak jenuh akan membuat tubuh banyak menyerap lemak yang sulit dicerna organ pencernaan.
Selain diabetes, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
* Ayam goreng
Makanan kebangsaan ini sangat digemari semua kalangan mulai anak-anak hingga orangtua.
Tetapi ternyata mengonsumsi ayam goreng berlebihan dapat menyebabkan diabetes karena mengandung garam, lemak dan kalori yang tinggi.
Bila anak suka mengongsumsi ayam, lebih baik sajikan yang dikukus atrau dipanggang.
* Pasta
Makanan lezat satu ini disukai banyak orang tetapi ternyata dapat meningkat risiko diabetes lhoh.
Pasta mengandung karbiohidrat yang sama tingginya dengan nasi putih, belum lagi tambahan kalori dari daging merah, saus yang melengkapi pasta. (*)
(Erinintyani Shabrina Ramadhini / nakita.id)
Source | : | The Guardian,Tabloid Nakita,Everday Health |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR