Nakita.id- Kabar kehamilan patut disyukuri, ya, Moms. Setelah itu jangan lupa aneka persiapan selama kehamilan.
Misalnya, Moms harus siap dengan keluhan yang mungkin muncul semisal mual muntah.
Moms juga harus siap menghindari makanan/minuman yang Moms sukai tapi bisa berpengaruh pada kehamilan, misalnya minum kopi.
Moms juga harus siap menghadapi perubahan perilaku yang mungkin timbul. Nah, soal perubahan perilaku ini, Moms suka tidak menyadari, namun orang di sekeliling Moms yang akan “komplain”.
Salah satunya, ya itu tadi, Moms enggan berdekatan dengan papa, tidak mau tidur seranjang lagi.
Baca juga: Franda Hamil Lima Bulan, Samuel Zylgwyn Banyak Alami Perubahan
Ada pula, Moms yang tadinya rajin bangun pagi, jadi malas bangun dan mandi; yang tadinya jarang atau malah tak pernah masak, setelah hamil malah jadi hobi ke dapur; dan masih banyak lagi perubahan perilaku lainnya yang umumnya bertentangan dengan sebelum hamil.
Apa sebenarnya yang sedang terjadi pada mamil? Menurut Psikolog Dra. Ammy KMD Saragih, MPsi., semua perubahan, termasuk perubahan perilaku, yang terjadi selama kehamilan merupakan akibat dari kerja hormon.
"Adanya perubahan hormon ini menyebabkan perempuan menjadi lebih emosional. Ia menjadi kurang mampu mengendalikan gejolak emosi yang dirasakannya. Itulah sebabnya sering terlihat adanya perubahan perilaku."
Mekanismenya seperti ini: seseorang yang sehari-hari biasa mengendalikan kekesalannya pada suami, maka pada saat tak mampu mengendalikan emosi, ia menjadi lebih terbuka mengungkapkan kekesalannya pada suami. “Pagar-pagar” yang kita buat untuk memagari gejolak emosi di saat kondisi normal, menjadi “jebol” ketika hamil.
Yang penting suami perlu memahami, perubahan perilaku pada Moms disebabkan fluktuasi hormon ini biasanya akan mereda pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Lantas, bagaimana sebaiknya Papa bersikap menghadapi berbagai perubahan perilaku istri tercinta yang sedang hamil ini? Sila simak berikut ini ya, Pa.
# Moms enggan berdekatan dengan Papa, bahkan ingin tidur terpisah.
Jika mengalami perubahan perilaku seperti ini, tidak perlu dimasukkan dalam hati, ya, Dads.
Perubahan ini disebabkan fluktuasi hormon kehamilan, bukan karena Moms memendam rasa benci pada pasangan. Turuti saja keinginan Moms untuk sementara.
Hadapi situasi ini dengan santai, sebab sikap istri bisa saja berubah lagi dalam hitungan hari bahkan jam.
# Moms jadi senang berdandan, padahal sebelum hamil tidak pernah berdandan.
Perubahan ini termasuk positif, lo. Karena itu berikan pujian pada Moms, semisal, “Papa senang Mama sekarang lebih suka dandan. Istri Papa yang cantik jadi makin cantik, deh.”
Bila Moms merasa jadi lebih lama bersiap-siap sebelum pergi, ingatkan saja beberapa jam sebelumnya. Jangan pada saat sudah harus pergi Moms masih berdandan. Bila diburu-buru Papa, Moms yang cenderung sensitif akan mudah tersulut emosinya.
Baca juga: Perlu Tahu! Ini Perubahan Emosional Saat Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan
# Mama jadi malas mandi, malas berdandan atau malas beres-beres rumah.
Alih-alih mencela, coba tanyakan apa yang sedang dirasakan Moms saat sedang malas. Dengarkan saja keluh kesah Moms dan beri respons yang sesuai. Yakinkan Moms, Papa tetap mencintainya meski Moms malas mandi atau berdandan.
Apalagi sekarang Moms sedang mengandung buah hati kalian berdua. Papa bisa mengatakan, “Selama Mama merasa nyaman, Papa enggak masalah, kok. Buat Papa, Mama sudah cantik apa adanya. Di mata Papa, Mama malah lebih cantik sejak hamil, lo.”
# Moms yang semula tidak suka memasak, jadi senang memasak dan mencoba resep baru.
Ini juga termasuk perubahan positif. Apa pun hasil masakan Moms, berikan pujian padanya, ya, Pa.
Bahkan, jika rasa masakan Moms masih kurang bisa diterima lidah. Papa pun bisa lebih terlibat dengan memberikan usulan menu atau bahkan ikut turun ke dapur saat Moms berkreasi.
Hal ini akan lebih menguatkan relasi Papa dan Mama selama menanti kehadiran buah hati.
# Moms maunya di rumah saja, padahal sebelum hamil senang bepergian.
Kehamilan membuat Moms cepat merasa lelah, itu sebabnya wajar bila Moms lebih suka beristirahat di rumah. Bila kondisinya memang mengharuskan Moms mendampingi Papa, semisal menghadiri acara keluarga dekat, sampaikan jauh-jauh hari sebelumnya. Bila Moms terlihat enggan, Papa bisa menawarkan “hadiah” untuk Moms. “Papa mengerti Moms takut kecapaian. Nanti di sana kita enggak usah berlama-lama. Kalau Moms capai, setelah itu Papa pijetin, deh, di rumah.” Tepati janji yang disampaikan supaya Moms tidak gusar, ya, Pa.
# Moms tak bergairah bekerja di kantor.
Jika melihat Moms malas berangkat ke kantor atau bahkan bercerita mengalami muntah-muntah setiap sampai di kantor, tanyakan pada Moms apa yang jadi penyebabnya.
Mungkin saja Moms mengalami kecemasan terkait pekerjaan dan kehadiran buah hati, semisal bagaimana nanti nasib si bayi ditinggal bekerja. Diskusikan apa yang jadi kecemasan Moms dan cari solusinya bersama.
Contohnya, Papa bisa ikut membantu Moms berusaha mencari pengasuh anak yang baik lewat saudara atau rekan kerja di kantor.
# Moms jadi sensitif dan mudah tersinggung.
Menghadapi Moms yang sensitif, kuncinya hanya satu, Papa harus bisa lebih bersabar. Praktiknya memang sulit, namun Papa perlu memahami, perubahan perilaku ini murni akibat fluktuasi hormon kehamilan.
Sering kali, ibu hamil tidak dapat mengatur letupan emosinya dan baru menyadari perbuatannya setelah letupan itu mereda. Ketika suasana menegang, Papa harus menjadi pihak yang lebih menahan diri dan tetap berkepala dingin.
Baca juga: Perlu Tahu! Ini Perubahan Fisik Saat Hamil Muda
# Moms jadi manja dan ingin terus diperhatikan oleh Papa.
Berbagai perubahan dan ketidaknyamanan yang disebabkan kehamilan membuat Moms cenderung lebih manja dan minta perhatian lebih dari Papa. Bentuk perhatian Papa bisa diwujudkan lewat hal-hal sederhana namun bermakna.
Mendengarkan dengan penuh perhatian, mengipasi Moms saat kepanasan, memijati kaki atau bahunya, hingga menonton film favorit berdua di rumah adalah sejumlah contohnya. Lewat tindakan-tindakan ini, Moms akan merasa mendapat curahan cinta dan kasih sayang dari Papa.
# Moms jadi pencemburu.
Pertambahan bobot tubuh, bercak hitam pada kulit hingga kaki membengkak adalah sejumlah perubahan fisik yang bisa membuat mamil kurang percaya diri. Ada kecemasan bahwa Moms sudah tidak menarik lagi di mata Papa.
Akibatnya, saat Papa memberikan perhatian lebih pada orang lain, Moms pun cemburu. Menghadapi rasa cemburu Moms dengan emosi hanya akan memperkeruh suasana.
Begitu pula bila Papa tidak mengacuhkannya. Sekali lagi, katakan pada Moms bahwa Papa tetap mencintai dan menyayangi Moms. Yakinkan bahwa rasa cinta Papa pada Moms semakin besar karena selama hamil Moms sudah banyak bekorban. (*)
(Soesanti Harini Hartono / nakita.id)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR