Seperti A untuk siklon Anggrek, B siklon Bakung, C siklon Cempaka, dan D untuk siklon Dahlia.
Menurut WMO (World Meteorilogical Organization), penamaan sebuah siklon memiliki tujuan untuk membantu orang mengingat dan memudahkan wartawan untuk menulis.
Baca juga: Apakah Keputihan Saat Hamil Akan Mengganggu Janin? Ini Jawabannya!
Masing-masing abjad punya alternatif juga Moms. A misalnya, jika Anggrek telah dipakai, maka pilihan kemudian adalah Anggur.
Nama siklon yang sudah dipakai dianggap hangus dan akan digantikan sesuai urutan alternatifnya.
"Jadi ketika Cempaka dan Dahlia sudah dipakai, itu harus ikut urutan berikutnya," ujar Hary.
Siklon tropis ini ternyata tidak dibedakan berdasarkan besaran intensitasnya, Moms.
Baca juga: Tampil Sederhana, Rumah Sejumlah Artis Indonesia Ini Seperti Istana!
"Intensitas seberapa besar tidak terpikirkan, saat memberi nama kita memberi pembeda hanya sesuai katagorinya saja, katagori 1 sampai 4. tingkatan tinggi 4 atau 5, Taifun untuk siklon tropis."
Sama uniknya dengan nama siklon di luar negeri, Moms, siklon dinamakan pula dengan nama unik, Caterina, Haian atau topan Yolanda.
Tapi Moms, nama siklon yang bagus ini tak sebagus dampak atau kerusakan yang ditimbulkannya, ya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR