Nah, untuk stimulasi kita bisa memberikan atau menaruh mainan di depannya kala posisi tengkurap.
Ketika tertarik ia akan berusaha maju untuk meraihnya.
Sebaliknya, bila tak ada rangsangan bagaimana ia bisa termotivasi untuk mau merayap maju.
Bila ia sudah mampu bergerak merayap, sedikit demi sedikit kita jauhkan lagi mainannya.
Atau bila ia tak mau bergerak, kita dekatkan mainan agar ia kembali tertarik dan berusaha mengambil.
Kegiatan ini dapat merangsang agar ia menggerakkan tangan ke depan dan mendorong kakinya sehingga melakukan gerakan merayap.
Pada akhirnya upaya ini mengarah pada tahapan berikutnya yaitu kemampuan merangkak.
2. Kemampuan tengkurap sekaligus melatih memperkuat otot-otot seperti leher, punggung, tulang belakang, tangan dan kaki.
Baca Juga: Ingin Nyaman Beraktivitas Selama Hamil? Lakukan Posisi Duduk yang Tepat
Selain itu juga melatih keseimbangan tubuh, karena pada posisi tengkurap secara tak langsung bayi terlatih untuk bisa menyeimbangkan dirinya sehingga ia tidak terguling ke kiri atau kanan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR