2. Gunakan Piring Kecil untuk Makanan Tidak Sehat
Selain menggunyah perlahan, menggunakan piring kecil juga dapat membantu Moms untuk makan lebih sedikit.
Sedangkan jika menggunakan piring besar dapat membuat porsi makan tampak sedikit dan akan membuat Moms ingin makan lebih banyak.
Piring yang lebih kecil dapat membuat otak berpikir, makanan itu sudah cukup dan secara tidak langsung, menggunakan piring yang lebih kecil, menyebabkan makan lebih sedikit.
3. Makan Banyak Protein
Disebutkan jika kandungan protein dikenal memiliki efek kuat pada nafsu makan dan mengontrolnya.
Ini dapat meningkatkan perasaan kenyang, mengurangi rasa lapar dan membantu sedikit mengonsumsi kalori.
Satu studi menemukan bahwa peningkatan asupan protein dari 15% menjadi 30%, membantu partisipan makan 441 kalori lebih sedikit per hari dan rata-rata kehilangan 11 pound selama 12 minggu.
Beberapa contoh makanan kaya protein termasuk dada ayam, ikan, yogurt Yunani, lentil, quinoa dan almond.
4. Menyembunyikan Makanan Tidak Sehat
Menyimpan makanan yang tidak sehat di mana dapat melihatnya dapat meningkatkan rasa lapar akan membuat Moms makan lebih banyak.
Studi baru menemukan bahwa makanan berkalori tinggi disimpan pada tempat mudah dilihat, penghuni tersebut cenderung memiliki berat lebih.
Simpan makanan tidak sehat di tempat yang tidak terlihat, seperti di dalam rak atau lemari, sehingga tidak menarik perhatian saat lapar.
Jika Moms menyimpan makanan yang tidak sehat di meja, kemungkinan besar kamu akan ngemil tanpa direncanakan.
5. Makan Makanan yang Kaya Serat
Makan makanan kaya serat bisa membuat Moms kenyang lebih lama dan sangat membantu untuk menurunkan berat badan.
Serat kental membentuk gel saat bersentuhan dengan air yang meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat pengosongan lambungmu.
Serat kental hanya ditemukan dalam makanan nabati contohnya termasuk kacang, sereal gandum, kubis Brussel, asparagus, jeruk dan biji rami.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR