Nakita.id - Tahukah Moms bahwa tidak sedikit perempuan yang mengalami menopause dini, yaitu sebelum berusia 40 tahun?
Menopause terjadi ketika ovarium berhenti memproduksi telur dan menghasilkan estrogen yang jauh lebih sedikit, hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
Moms disebut memasuki tahap menopause ketika tidak memiliki periode (menstruasi) lebih dari 12 bulan.
BACA JUGA: Belajar Parenting, Ini Modal Utama Jadi Orangtua Menurut Maya Septha
Menurut National Institute on Aging, usia rata-rata untuk menopause di Amerika Serikat adalah 51 tahun.
Namun ternyata banyak juga yang mengalami menopause dini.
Menopause dini sangat tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan infertilitas.
Berikut adalah hal yang meningkatkan risiko menopause dini pada perempuan.
Perempuan yang mengalami stres kronis atau sulit mengatasi stres dapat memasuki menopause lebih awal.
Meski benar jika stres saja tidak dapat memicu indung telur untuk berhenti berfungsi, efek fisik stres dapat memengaruhi menstruasi dan tekanan psikologis dapat mengganggu siklus menstruasi normal.
Stres dapat menyebabkan masalah obesitas, diabetes dan gangguan tidur.
Semua masalah ini dapat berdampak pada tubuh, termasuk ovarium dan perubahan hormon dalam tubuh, yang dapat menyebabkan awal menopause.
Menjadi anoreksia atau bulimia juga bisa menyebabkan menopause dini sebab estrogen disimpan dalam jaringan lemak.
Sehingga kekurangan berat badan berarti tubuh memiliki lebih sedikit estrogen, penyebab menopause dini.
Sebuah studi 2017 yang diterbitkan dalam laporan Reproduksi Manusia, perempuan yang kekurangan berat badan memiliki peningkatan risiko untuk menopause dini.
Melansir top10homeremedies.com, jika indeks masa tubuh Moms jauh di bawah indeks masa tubuh normal tubuh sangat kekurangan hormon estrogen.
Sehingga Moms harus melakukan hal-hal yang dapat menambah berat badan, seperti berolahraga atau atur pola makan yang sehat.
BACA JUGA: Bisakah Kanker Ovarium Terdeteksi Saat Hamil? Begini Penjelasannya
Baik aktif maupun pasif, tetap saja di dalam tubuh terdapat efek racun tembakau pada sistem reproduksi dan kadar hormon.
Namun perokok aktif lebih berisiko meningkatkan menopause dini.
Sebuah analisis pada 2012 dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa perokok jangka panjang atau reguler cenderung mengalami menopause lebih cepat.
Studi lain yang diterbitkan dalam Pengendalian Tembakau pada tahun 2015 melaporkan, merokok aktif dan paparan asap menyebabkan peningkatan risiko infertilitas serta menopause alami yang terjadi sebelum usia 50.
Jika Moms pernah menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi untuk membunuh sel kanker, ada kemungkinan besar kemungkinan mengalami menopause dini.
Kemoterapi dan radiasi dapat merusak indung telur atau menghentikan produksi estrogen.
Sebuah studi 2016 yang diterbitkan Tinjauan Ahli Kualitas Kehidupan di Cancer Care melaporkan kemungkinan efek samping kemoterapi pada pasien premenopause adalah kegagalan ovarium prematur.
Bahkan melanjutkan menstruasi setelah kemoterapi, pasien berisiko lebih tinggi untuk mengalami menopause dini karena kerusakan terapi sitotoksik terhadap cadangan ovarium mereka.
BACA JUGA: Ini Dampak Mengejutkan yang Akan Terjadi Bila Orangtua Memaksa Anak Makan
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR